About Me
- Unknown
Category List
- 7 I Am
- Abraham
- anugerah
- ascencion
- bible reading
- doa
- fasting
- hukum Kristus
- hukum Taurat
- Jum'at Agung
- kasih
- Kekerasan dalam PL
- kemerdekaan
- kenaikan
- lahir baru
- makanan halal
- Natal
- neraka
- new birth
- Paskah
- Paulus
- Pemahaman Alkitab
- penciptaan
- pendamaian
- Penjelasan
- Perang
- puasa
- regeneration
- reinkarnasi
- rekonsiliasi
- renungan
- Series
- Surga
- tahun baru
- Yesus Kristus
Blog Archive
-
▼
2015
(61)
-
▼
November
(9)
- Akulah Pokok Anggur_7 I Am_Seri 7
- Akulah Jalan dan Kebenaran dan Hidup_7 I Am_Seri 6
- Akulah Kebangkitan dan Hidup_7 I Am_Seri 5
- Akulah Gembala yang Baik_7 I Am_Seri 4
- Akulah Pintu_7 I Am_Seri 3
- Akulah Terang Dunia_7 I Am_Seri 2
- Akulah Roti Hidup_7 I Am_Seri 1
- Yang Sulung dari Semua Ciptaan
- Yesus Kristus adalah Batu Penjuru
-
▼
November
(9)
Akulah Pokok Anggur_7 I Am_Seri 7
1) ‘Akulah pokok anggur yang benar’.
a) Ini adalah kata-kata ‘I am’ yang terakhir / ketujuh dari seri 7 ‘I am’ dalam Injil Yohanes (Yohanes 6:35 8:12 10:7,9 10:11,14 11:25 14:6 15:1,5).
b) Banyak penafsir yang mengatakan bahwa di sini Yesus membandingkan diriNya dengan Israel, yang adalah pohon anggur yang sudah rusak.
William Barclay: “Jesus calls himself the true vine. The point of that word ALETHINOS, true, real, genuine, is this. It is a curious fact that the symbol of the vine is never used in the Old Testament apart from the idea of degeneration. The point of Isaiah’s picture is that the vineyard has run wild. Jeremiah complains that the nation has turned into ‘degenerate and become a wild vine.’ It is as if Jesus said: ‘You think that because you belong to the nation of Israel you are a branch of the true vine of God. But the nation it is; a degenerate vine, as all your prophets saw. It is I who am the true vine. The fact that you are a Jew will not save you. The only thing that can save you is to have an intimate living fellowship with me, for I am the vine of God and you must be branches joined to me.’ Jesus was laying it down that not Jewish blood but faith in him was the way to God’s salvation. No external qualification can set a man right with God; only the friendship of Jesus Christ can do that” [= Yesus menyebut diriNya sendiri pokok anggur yang benar. Maksud dari kata ALETHINOS, benar, sejati, asli, adalah ini. Merupakan fakta yang aneh / mengherankan bahwa simbol pohon anggur tidak pernah digunakan dalam Perjanjian Lama terpisah dari gagasan kemerosotan (moral / rohani). Tujuan penggambaran Yesaya adalah bahwa kebun anggur itu telah menjadi liar. Yeremia mengeluh karena bangsa itu telah menjadi ‘pohon anggur yang merosot dan menjadi liar’. Seakan-akan Yesus berkata: ‘Kamu mengira bahwa karena kamu termasuk bangsa Israel maka kamu adalah ranting dari pokok anggur yang benar dari Allah. Tetapi bangsa itu adalah pokok anggur yang merosot / membusuk, seperti yang dilihat oleh semua nabimu. Akulah pokok anggur yang benar. Fakta bahwa kamu adalah orang Yahudi tidak akan menyelamatkanmu. Satu-satunya hal yang bisa menyelamatkanmu adalah dengan mempunyai persekutuan yang intim dengan Aku, karena Akulah pokok anggur Allah dan kamu harus menjadi ranting-ranting yang berhubungan denganKu’. Yesus sedang mengajarkan bahwa bukan darah Yahudi tetapi iman kepadaNya merupakan jalan keselamatan Allah. Tidak ada persyaratan lahiriah bisa membuat manusia benar di hadapan Allah; hanya persahabatan dengan Yesus Kristus bisa melakukan hal itu] - hal 173.
Catatan: Contoh ayat yang menunjukkan Israel sebagai tanaman anggur yang rusak adalah :
Yeremia 2:21 "Namun Aku telah membuat engkau tumbuh sebagai pokok anggur pilihan, sebagai benih yang sungguh murni. Betapa engkau berubah menjadi pohon berbau busuk, pohon anggur liar!"
Yesaya 5:4-7 "Apatah lagi yang harus diperbuat untuk kebun anggur-Ku itu, yang belum Kuperbuat kepadanya? Aku menanti supaya dihasilkannya buah anggur yang baik, mengapa yang dihasilkannya hanya buah anggur yang asam? Maka sekarang, Aku mau memberitahukan kepadamu apa yang hendak Kulakukan kepada kebun anggur-Ku itu: Aku akan menebang pagar durinya, sehingga kebun itu dimakan habis, dan melanda temboknya, sehingga kebun itu diinjak-injak; Aku akan membuatnya ditumbuhi semak-semak, tidak dirantingi dan tidak disiangi, sehingga tumbuh puteri malu dan rumput; Aku akan memerintahkan awan-awan, supaya jangan diturunkannya hujan ke atasnya. Sebab kebun anggur TUHAN semesta alam ialah kaum Israel, dan orang Yehuda ialah tanam-tanaman kegemaran-Nya; dinanti-Nya keadilan, tetapi hanya ada kelaliman, dinanti-Nya kebenaran tetapi hanya ada keonaran.
. Kedua ayat inilah yang dibicarakan oleh Barclay di atas.
Penerapan:
Saudara mungkin bukan termasuk bangsa Yahudi / Israel, tetapi sama seperti mereka saudara juga bisa mengandalkan kebangsaan / hal-hal lahiriah. Mungkin karena saudara berasal dari bangsa / suku bangsa yang beragama kristen, atau mungkin karena seluruh keluarga saudara turun temurun adalah orang kristen. Ingat bahwa semua itu, yang hanya merupakan hal-hal lahiriah, tidak pernah dapat menyelamatkan saudara. Hanya iman kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat yang bisa menyelamatkan saudara!
Tasker (Tyndale): “Jesus’ description of Himself as the true, or ‘genuine’, vine, implies that Israel had been an imperfect foreshadowing of what was found to perfection in Himself. He is what God had called Israel to be, but what Israel in fact had never become. With Him therefore a new Israel emerges, the members of which draw their spiritual sustenance from Him alone ” (= Penggambaran Yesus tentang diriNya sendiri sebagai pokok anggur yang benar atau ‘asli / sejati’ secara tak langsung menunjukkan bahwa Israel merupakan bayangan yang tak sempurna tentang apa yang didapati secara sempurna dalam Dia sendiri. Allah memanggil Israel untuk menjadi seperti Dia, tetapi dalam faktanya Israel tidak pernah menjadi seperti Dia. Karena itu dengan Dia muncul Israel yang baru, dimana anggota-anggotanya menyerap makanan rohani dari Dia saja) - hal 174.
c) Leon Morris (NICNT): “Jesus does not say that the church is the vine but that He is. The church is no more than the branches which are ‘in’ the vine” (= Yesus tidak mengatakan bahwa gereja adalah pokok anggur tetapi bahwa Ia adalah pokok anggur. Gereja tidak lebih dari ranting-ranting yang ada ‘dalam’ pokok anggur) - hal 668.
2) ‘Akulah pokok anggur yang benar dan BapaKulah pengusahanya’.
Pulpit Commentary: “The Arians were wrong in concluding from this a difference of essence between the Father and Son” (= Para Arianist salah dalam menyimpulkan dari sini suatu perbedaan hakekat antara Bapa dan Anak) - hal 267.
1) Ayat 2 ini menunjukkan bahwa dalam pohon anggur ini ada 2 jenis ranting, yang berbuah dan yang tidak berbuah. Yang pertama menunjuk pada orang Kristen yang sejati (seperti 11 murid yang masih tinggal), yang kedua menunjuk pada orang kristen KTP (seperti Yudas Iskariot yang sudah pergi dalam Yohanes 13:30).
Perbedaannya adalah:
b) Nasib akhir, dimana kalau ranting yang berbuah dibersihkan supaya lebih banyak berbuah, maka ranting yang tidak berbuah dipotong, lalu dikumpulkan dan dibakar (bandingkan dengan ayat 6).
2) ‘Setiap ranting padaKu yang tidak berbuah, dipotongnya’ (bandingkan dengan Matius 3:10).
a) Charles Haddon Spurgeon: “If the branches in Christ that bear no fruit, are taken away, what must become of the Sabbath-breaker, the despisers of God, the atheists, the drunkards, the unchaste, the dishonest, the blasphemers?” (= Jika ranting-ranting dalam Kristus yang tidak berbuah dipotong / dibuang, apa yang akan terjadi pada pelanggar Sabat, penghina Allah, atheist, pemabuk, orang kotor / pelacur, orang yang tidak jujur, penghujat?) - ‘A Treasury of Spurgeon on the Life and Work of our Lord’, vol 3, hal 561.
b) Pemotongan ini bisa dilakukan oleh Allah dengan menggunakan pencobaan, penderitaan, penyesatan, dan kematian. Selain itu masih perlu ditambahkan satu hal lagi, yaitu ‘siasat gerejani / pengucilan’. Bahwa ayat 2 ini mengatakan bahwa yang memotong adalah Allah, tidak berarti bahwa gereja tidak boleh melakukan pengucilan / siasat gerejani (Matius 18:15-17 1Korintus 5:1-13). Ingat bahwa Allah bisa saja memotong ranting yang tak berbuah itu melalui gereja (Barnes’ Notes hal 337).
3) ‘setiap ranting yang berbuah, dibersihkanNya, supaya ia lebih banyak berbuah’.
a) Hendriksen mengatakan bahwa pembersihan ranting menunjuk pada justification (= pembenaran) dan sanctification(= pengudusan).
b) Beberapa penafsir mengatakan bahwa selain menggunakan firman (ayat 3), Tuhan juga melakukan pembersihan melalui pencobaan / penderitaan (Pulpit Commentary, hal 277), dan dengan mengambil hal-hal dalam hidup seseorang yang menghalanginya untuk berbuah lebih banyak (Barnes’ Notes, hal 338).
Dalam suatu buku Saat Teduh diberikan renungan tentang kata-kata dalam Yohanes 15:2b ini, yang berbunyi sebagai berikut:
1) ‘Kamu memang sudah bersih’.
Dalam Yohanes 13:10-11 Yesus juga mengatakan ‘kamu sudah bersih’tetapi pada saat itu Ia menambahkan ‘hanya tidak semua’, karena pada saat itu Yudas Iskariot masih ada (Yudas baru meninggalkan grup Yesus pada Yohanes 13:30).
Tetapi dalam Yohanes 15 ini, Yudas sudah tidak ada sehingga Yesus hanya berkata ‘Kamu memang sudah bersih’ tanpa perkecualian. Jelas bahwa Yudas Iskariot memang adalah orang kristen KTP, sekalipun ia adalah seorang rasul. Karena itu, kalau berdasarkan murtadnya dan binasanya Yudas Iskariot, ada orang yang mengatakan bahwa orang Kristen yang sejati bisa murtad dan keselamatan bisa hilang, ia pasti sangat bodoh! Yudas Iskariot tidak kehilangan keselamatan, karena ia tidak pernah mempunyainya!
2) ‘karena firman yang telah Kukatakan kepadamu’.
Bahwa di sini Yesus mengatakan bahwa para murid sudah bersih karena firman, menunjukkan betapa pentingnya firman dalam hidup kita. Karena itu kita harus dengan rajin dan tekun mencari / belajar Firman Tuhan.
1) ‘Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu’ (ayat 4a).
a) Ada 2 penafsiran tentang bagian ini:
· Tinggallah di dalam Aku, dan usahakanlah supaya Aku tinggal di dalam kamu.
b) Leon Morris (NICNT): “The two ‘abidings’ cannot be separated, and ‘abiding’ is the necessary prerequisite of fruitfulness” (= Dua ‘tinggal’ itu tidak bisa dipisahkan, dan ‘tinggal’ merupakan syarat mutlak untuk bisa berbuah) - hal 670.
2) ‘Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa’(ayat 4b-5).
Calvin maupun William Hendriksen menggunakan bagian ini untuk mengajarkan doktrin Total Depravity (= Kebejatan Total) / Total Inability (= Ketidakmampuan Total).
Calvin: “we are, by nature, barren and dry, except in so far as we have been ingrafted into Christ, and draw from him a power which is new, and which does not proceed from ourselves” (= secara alamiah kita adalah tandus dan kering, kecuali kalau kita dicangkokkan ke dalam Kristus, dan menarik dari Dia suatu kekuatan yang baru, yang tidak keluar dari diri kita sendiri) - hal 106.
Calvin: “we have no power of doing good but what comes from himself” (= kita tidak mempunyai kekuatan untuk melakukan kebaikan kecuali apa yang datang dari Dia sendiri) - hal 107.
Calvin: “the nature of man is unfruitful and destitute of everything good; because no man has the nature of a vine, till he be implanted in him” (= manusia secara alamiah tidak berbuah dan tak mempunyai apapun yang baik; karena tidak ada manusia yang mempunyai sifat dari pokok anggur, sampai ia ditanamkan di dalam Dia) - hal 107.
Calvin: “So long as we are separate from him, we bear no fruit that is good and acceptable to God, for we are unable to do anything good” (= Selama kita terpisah dari Dia, kita tidak mengeluarkan buah yang baik dan memperkenan Allah, karena kita tidak bisa melakukan apapun yang baik) - hal 109.
William Hendriksen: “those who are out of relation to Christ can do literally nothing, ... That holds not only for the drunkard, the thief, the murderer, the immoral person, but also for the poet, the scientist, and the philosophers who has not embraced Christ with a living faith. He can render no work that is acceptable before God. ... The passage certainly teaches the inability of man to do that which is good in the sight of God. ... Pelagianism and semi-Pelagianism of every description stands condemned here!” (= mereka yang tidak mempunyai hubungan dengan Kristus secara hurufiah tidak bisa berbuat apa-apa, ... Ini berlaku bukan hanya untuk para pemabuk, pencuri, pembunuh, orang yang tidak bermoral, tetapi juga untuk penyair, ilmuwan, dan ahli filsafat yang tidak memeluk Kristus dengan iman yang hidup. Ia tidak bisa melakukan pekerjaan apapun yang bisa diterima di hadapan Allah. ... Text ini dengan pasti mengajarkan ketidakmampuan manusia untuk melakukan apa yang baik dalam pandangan Allah. ... Pelagianisme dan Semi-Pelagianisme dikecam di sini!) - hal 300.
Catatan: Arminianisme termasuk Semi-Pelagianisme.
Penerapan:
3) Ayat 4-5 ini menunjukkan betapa mutlaknya Kristus / persekutuan dengan Kristus dalam hidup orang Kristen.
Penerapan:
1) Pemotongan ranting yang tidak berbuah / ranting yang tidak tinggal dalam pokok anggur dalam ayat 2 maupun ayat 6, tidak menunjukkan bahwa orang Kristen bisa kehilangan keselamatan. Mengapa? Karena ranting yang tidak berbuah / ranting yang tidak tinggal dalam pokok anggur ini, hanya menunjuk kepada orang kristen KTP yang tidak pernah / belum pernah diselamatkan.
2) ‘dikumpulkan orang’.
3) ‘dicampakkan ke dalam api lalu dibakar’.
Sumber : Golgotha Ministry, Eksposisi Injil Yohanes oleh Pdt. Budi Asali, M.Div.