About Me
- Unknown
Category List
- 7 I Am
- Abraham
- anugerah
- ascencion
- bible reading
- doa
- fasting
- hukum Kristus
- hukum Taurat
- Jum'at Agung
- kasih
- Kekerasan dalam PL
- kemerdekaan
- kenaikan
- lahir baru
- makanan halal
- Natal
- neraka
- new birth
- Paskah
- Paulus
- Pemahaman Alkitab
- penciptaan
- pendamaian
- Penjelasan
- Perang
- puasa
- regeneration
- reinkarnasi
- rekonsiliasi
- renungan
- Series
- Surga
- tahun baru
- Yesus Kristus
Blog Archive
-
▼
2015
(61)
-
▼
November
(9)
- Akulah Pokok Anggur_7 I Am_Seri 7
- Akulah Jalan dan Kebenaran dan Hidup_7 I Am_Seri 6
- Akulah Kebangkitan dan Hidup_7 I Am_Seri 5
- Akulah Gembala yang Baik_7 I Am_Seri 4
- Akulah Pintu_7 I Am_Seri 3
- Akulah Terang Dunia_7 I Am_Seri 2
- Akulah Roti Hidup_7 I Am_Seri 1
- Yang Sulung dari Semua Ciptaan
- Yesus Kristus adalah Batu Penjuru
-
▼
November
(9)
Akulah Jalan dan Kebenaran dan Hidup_7 I Am_Seri 6
Ayat 6:
1) Ini adalah kalimat ke 6 menggunakan ‘I AM’.
2) ‘Akulah jalan ... Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku’.
a) Kata-kata ‘Akulah jalan’ menyebabkan Kekristenan sering disebut dengan istilah ‘jalan’ dalam Kitab Kisah Para Rasul (bandingkan dengan Kisah Para Rasul 9:2 19:9,23 24:14,22). Bandingkan juga dengan Ibrani 10:20 - “karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diriNya sendiri”.
b) William Hendriksen: " 'I am the way.’ Jesus does not merely show the way; he is himself the way. It is true that he teaches the way (Mark 12:14; Luke 20:21), guides us in the way (Luke 1:79), and has dedicated for us a new and living way (Hebrew 10:20); but all this is possible only because he is himself the way” [= ‘Aku adalah jalan’. Yesus tidak semata-mata menunjukkan jalan itu; Ia sendiri adalah jalan itu. Adalah benar bahwa Ia mengajarkan jalan itu (Markus 12:14; Lukas 20:21), memimpin kita di dalam jalan itu (Lukas 1:79), dan telah memberikan kita jalan yang baru dan hidup (Ibrani 10:20); tetapi semua ini memungkinkan hanya karena Ia sendiri adalah jalan itu] - hal 267.
Dalam hal ini Yesus berbeda dengan semua pendiri agama lain. Mereka paling-paling hanya bisa menunjukkan jalan, tetapi mereka tidak pernah mengatakan: ‘Akulah jalan’.
c) Ini menunjukkan bahwa Yesus adalah satu-satunya jalan ke surga.
Yohanes 14:6 ini hanya mempunyai 3 kemungkinan:
Kalau saudara menerima salah satu dari 2 kemungkinan pertama, maka saudara seharusnya berhenti jadi orang Kristen. Adalah kegilaan kalau seseorang tetap menjadi orang Kristen padahal ia percaya Kitab Sucinya salah atau Yesusnya berdusta!
Kalau saudara menolak 2 kemungkinan pertama itu, maka hanya kemungkinan terakhirlah yang menjadi pilihan saudara! Yesus adalah satu-satunya jalan ke surga!
Ayat ini jelas menentang:
Berdasarkan ayat ini kita harus menyimpulkan bahwa bagaimanapun baiknya hidup seseorang, dan agama apapun yang ia anut, kalau ia tidak mempunyai Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, maka ia tetap akan pergi ke neraka. Mengapa? Karena ia tetap adalah orang berdosa, sehingga tanpa Penebus / Juruselamat dosa maka ia harus membayar sendiri hutang dosanya di dalam neraka.
Beberapa komentar tentang Yesus sebagai satu-satunya jalan:
Catatan: Jelas bahwa yang ditekankan dalam Yohanes 14:6 ini adalah persoalan masuk surga, karena kontex (ayat 2-4) membicarakan rumah Bapa / surga. Jadi bagian secara jelas menunjukkan bahwa Yesus adalah satu-satunya jalan ke surga (bandingkan dengan Kisah Para Rasul 4:12 ; 1Yohanes 5:11-12). Siapapun yang menafsirkan bahwa bagian ini tidak menunjukkan bahwa orang beragama lain tidak bisa masuk surga, adalah orang kurang ajar / nabi palsu, yang telah memutar-balikkan Kitab Suci (bandingkan dengan 2Petrus 3:16). Contoh: orang-orang Liberal mengatakan bahwa Yohanes 14:6 ini hanya berlaku untuk orang kristen. Ini membuat kata-kata Yesus ini menjadi tidak ada artinya / kehilangan maknanya sama sekali. Apa gunanya kata-kataNya ini kalau itu hanya berlaku untuk orang kristen?
Calvin: “it is a foolish and pernicious curiosity, when men, not satisfied with him, attempt to go to God by indirect and crooked path” (= merupakan keingintahuan yang bodoh dan jahat, pada waktu manusia, tidak puas dengan Dia, berusaha untuk pergi kepada Allah melalui jalan yang tidak langsung dan bengkok / berliku-liku) - hal 86.
· Charles Haddon Spurgeon: “There is no getting to God except through Christ. Those who say that we can go to heaven without a Mediator know not what they say, or say what they know to be false. There can be no acceptable approach to the Father except by Jesus Christ the Son” (= Tidak ada yang sampai kepada Allah kecuali melalui Kristus. Mereka yang berkata bahwa kita dapat pergi ke surga tanpa seorang Pengantara tidak tahu apa yang mereka katakan, atau mengatakan apa yang mereka tahu sebagai sesuatu yang salah. Tidak ada tindakan mendekat kepada Bapa yang bisa diterima kecuali oleh Yesus Kristus sang Anak) - ‘Spurgeon’s Expository Encyclopedia’, vol 8, hal 67.
· Pulpit Commentary: “Those who want to be with Jesus hereafter must be with him here. And those who want to be with the Father hereafter, having knowledge of him, and receiving of his fulness, can only gain this through Jesus. There is no other name given whereby men are to be saved” (= Mereka yang ingin bersama dengan Yesus di alam baka harus bersama dengan Dia di sini. Dan mereka yang ingin bersama dengan Bapa di alam baka, mengenal Dia dan menerima kepenuhanNya, hanya bisa men-dapatkan ini melalui Yesus. Tidak ada nama lain yang diberikan dengan mana manusia bisa diselamatkan) - hal 261.
· A. T. Robertson: “There is no use for the Christian to wince at these words of Jesus. If he is really the Incarnate Son of God (1:1,14,18), they are necessarily true” [= Tidak ada gunanya bagi orang Kristen untuk berbalik / mundur pada kata-kata Yesus ini. Jika Ia betul-betul adalah Anak Allah yang berinkarnasi (1:1,14,18), kata-kataNya itu pasti benar] - hal 250.
· F. F. Bruce: “he is himself the way to the Father. He is, in fact, the only way by which men and women may come to the Father; there is no other way. If this seems offensively exclusive, let it he borne in mind that the one who makes this claim is the incarnate Word, the revealer of the Father” (= Ia sendiri adalah jalan kepada Bapa. Dalam faktanya Ia adalah satu-satunya jalan dengan mana orang laki-laki dan perempuan bisa datang kepada Bapa; tidak ada jalan yang lain. Jika ini kelihatannya bersifat exklusif dan menghina, baiklah dicamkan bahwa yang membuat pernyataan ini adalah Firman yang berinkarnasi, yang menyatakan Bapa) - hal 298.
d) Karena ayat ini mengajarkan Kristus sebagai satu-satunya jalan ke surga, maka konsekwensinya adalah: orang Kristen harus memberitakan Injil, supaya orang-orang di sekitarnya bisa percaya kepada Yesus dan diselamatkan (bandingkan dengan Roma 10:13-15).
3) ‘Akulah ... kebenaran’.
a) Yesus adalah kebenaran.
Catatan: Yesus memang pernah berkata: Aku mengatakan kebenaran (Yohanes 8:40,45,46). Tetapi perlu diingat bahwa Ia bukan hanya mengatakan kebenaran, tetapi Ia sendiri adalah kebenaran.
b) Bahwa Yesus adalah kebenaran, menjamin bahwa kata-kataNya yang menyatakan diriNya sebagai satu-satunya jalan ke surga, adalah benar!
4) ‘Akulah ... hidup’.
5) ‘Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku’.
a) Kata-kata ini kelihatannya menggelikan / merupakan kebodohan. Mengapa?
b) Kata-kata ini harus kita tanggapi.
Ada kata-kata indah yang berbunyi sebagai berikut:
Sumber : Golgotha Ministry, Eksposisi Injil Yohanes oleh Pdt. Budi Asali, M.Div.