Archive for Februari 2016

,

4 Argumentasi Alkitab Terkuat tentang Keilahian Yesus


Bahwa Perjanjian Baru penuh dengan referensi tentang keilahian Kristus adalah sulit untuk disangkal. Dari keempat kanonik Injil, melalui kitab Kisah Para Rasul dan Surat-Surat Paulus, Yesus tidak hanya dilihat sebagai Mesias (atau Kristus), tetapi juga setara/sama dengan Tuhan sendiri. 


Yesus Kristus adalah Allah. Image courtesy: as written on the picture

1. AYAT-AYAT YANG SECARA JELAS MENYATAKAN KEILAHIAN YESUS

Rasul Paulus mengacu pada keilahian Kristus ketika ia menyebut Yesus "Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita" (Titus 2:13) dan bahkan mengatakan bahwa Yesus ada dalam "rupa Allah" sebelum inkarnasi-Nya (Filipi 2: 5-8 ). Allah Bapa mengatakan tentang Yesus, "Takhta-Mu, ya Allah, akan berlangsung selama-lamanya" (Ibrani 1: 8). Yesus langsung disebut sebagai Sang Pencipta sendiri (Yohanes 1:3; Kolose 1:16-17). 

Ayat-ayat Alkitab lainnya yang mengajarkan keilahian Kristus  
  • "Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin.” Wahyu 1:7;  
  • Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Smirna: Inilah firman dari Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati dan hidup kembali: Wahyu 2:8;  
  • “dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus.”1Korintus 10:4;  
  • “Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.” 1Petrus 5:4.

Kutipan-kutipan langsung ayat-ayat diatas cukup membuktikan pernyataan Alkitab tentang keilahian Yesus, namun pendekatan-pendekatan lain yang tidak langsung mungkin akan lebih memperkuat untuk membuktikan kebenaran ini.  


Yesus berulang kali menempatkan diriNya pada posisi Ilahi dengan melakukan hal-hal Ilahi yang merupakan hak Allah. Dia sering melakukan dan mengatakan hal-hal yang hanya dapat dilakukan dan dikatakan oleh Allah. Yesus juga menyebut diriNya sendiri dengan cara yang mengisyaratkan keilahian-Nya. Adanya hal-hal ini menyediakan bagi kita bukti terkuat untuk mengerti keilahian Yesus.


2. PENGAKUAN YESUS SENDIRI TENTANG DIRINYA

Dalam Markus 14, ketika Dia diadili Yesus dituduh dihadapan imam besar.  
"Sekali lagi imam besar bertanya," Apakah Engkau Mesias, Anak dari Yang Terpuji? " Dan Yesus berkata, "Akulah Dia, dan kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di tengah-tengah awan-awan di langit." (Markus 14: 61-62) 
Di sini, Yesus mengacu pada Perjanjian Lama yaitu kitab Daniel dimana nabi Daniel menyatakan, “Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya. Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah.” (Daniel 7:13 -14).

Dalam menunjuk pada visi/penglihatan Daniel ini, Yesus mengidentifikasi diri-Nya sebagai Anak Manusia, seorang yang diberi "kuasa, kemuliaan, dan kerajaan, bahwa semua orang dari segala bangsa dan dari segala bahasa akan melayani Dia. "
Anak manusia memiliki kekuasaan yang kekal dan tidak akan berakhir. Orang akan segera bertanya-tanya manusia macam apakah yang dapat memiliki kekuasaan yang kekal. Manusia macam apakah yang akan diberikan kerajaan dan akan memiliki semua orang untuk melayani Dia? Imam besar, yang segera mengerti klaim Yesus atas keilahianNya itu, segera merobek jubahnya dan menyatakan bahwa Yesus bersalah karena penghujatan.
Penggunakan gelar "Anak Manusia" oleh Yesus, secara mengejutkan memiliki nilai pembelaan yang sangat kuat. Mereka yang tidak mempercayai keilahian Kristus tidak dapat dengan mudah mengabaikan bagian tentang penunjukan diri Yesus yang khusus ini. Bahwa Kristus menyebut diriNya sendiri dengan cara ini menegaskan beberapa pengesahan, sebagaimana yang dapat ditemukan di semua sumber-sumber Injil. Gelar "Anak Manusia" untuk Yesus digunakan hanya beberapa kali di luar Injil sendiri  
  • "Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah." Kisah Para Rasul 7:56;  
  • Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas. Wahyu 1:13;  
  • Dan aku melihat: sesungguhnya, ada suatu awan putih, dan di atas awan itu duduk seorang seperti Anak Manusia dengan sebuah mahkota emas di atas kepala-Nya dan sebilah sabit tajam di tangan-Nya. Wahyu 14:14. 
Jika ternyata Yesus telah benar-benar menggunakan gelar ini untuk diri-Nya, maka menjadi jelas bahwa Yesus sendiri menyatakan diri-Nya memiliki kekuatan yang kekal dan suatu kekuasaan yang unik yang jauh melebihi seorang manusia biasa.

 
3. TINDAKAN-TINDAKAN ILAHI YANG DILAKUKAN YESUS SENDIRI

Kadang-kadang, tindakan-tindakan yang dilakukan Yesus juga mengungkapkan identitas-Nya.  
  • Yesus menyembuhkan orang lumpuh dalam Markus 2, hal ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa Dia berkuasa dan mampu mengampuni dosa-dosa (Markus 2: 3-12). Dalam benak orang-orang Yahudi yang menyaksikan tindakan-tindakan yang dilakukan Yesus tersebut, hanya Allah saja yang mampu melakukannya. 
  • Yesus juga menerima penyembahan beberapa kali dalam kitab Injil (Matius 2:11; 28:9, 17; Lukas 24:52; Yohanes 9:38; 20:28). Tidak pernah Yesus menolak penyembahan terhadap diri-Nya tersebut. Sebaliknya, Ia menganggap ibadah mereka benar.   
  • Di bagian lain lain, Yesus mengajarkan bahwa Anak Manusia pada akhirnya akan menghakimi umat manusia (Matius 25: 31-46) dan mengajarkan bahwa nasib kita dalam keabadian/kekekalan tergantung pada tanggapan kita kepada-Nya (Markus 8: 34-38). 
Tindakan-tindakan tersebut merupakan indikasi lebih lanjut atas pemahaman diri Yesus sebagai Allah.

 
4. KEBANGKITAN YESUS

Yesus juga menyatakan bahwa kebangkitanNya yang akan datang dari antara orang mati akan membuktikan klaim yang sangat khusus yang Dia buat tentang diri-Nya (Matius 12: 38-40 “Pada waktu itu berkatalah beberapa ahli Taurat dan orang Farisi kepada Yesus: "Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu." Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam.).  Dan memang, setelah mati disalib dan dimakamkan di kuburan milik Yusuf dari Arimatea, Yesus bangkit dari kematian dan hidup selama-lamanya, kebangkitan Yesus ini membuktikan keilahian-Nya.

Kebangkitan Yesus ini adalah kejadian ajaib yang merupakan bukti yang sangat kuat. Banyak sumber-sumber kontemporer melaporkan Yesus menampakkan diriNya setelah kebangkitan baik kepada individu dan juga kepada sekelompok orang dalam berbagai situasi (1 Korintus 15:3-7; Matius 28:9; Lukas 24:36-43; Yohanes 20:26-30, 21:1-14; Kisah Para Rasul 1:3-6). 

Banyak saksi-saksi yang bersedia mati untuk keyakinan ini, dan beberapa dari mereka benar-benar mati sebagai martir! Clement dari Roma dan sejarawan Yahudi bernama Josephus menyediakan kita laporan tentang beberapa martir pada abad pertama. 

Semua teori yang digunakan untuk menyangkali kebangkitan Yesus telah gagal untuk mematahkan bukti-bukti dan semua data yang dikenal. Kebangkitan Yesus adalah fakta yang nyata dalam sejarah, dan ini adalah bukti terkuat dari keilahian Yesus.



Sumber : GotQuestions.org

 

,

Yesus adalah Sang Pencipta


Apakah Yesus Kristus Pencipta atau diciptakan?


Alkitab mengajarkan bahwa Yesus tidak diciptakan, Yesus adalah Sang Pencipta sendiri.  
"Karena di dalam Dia (Yesus) telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Kolose 1:16. 

Doktrin kekekalan Kristus adalah salah satu tanda yang membedakan bahwa Kekristenan Alkitabiah.


Sementara Yesus dijunjung tinggi oleh umat Islam, Mormon, Saksi-Saksi Yehuwa, dan lain-lain dari berbagai keyakinan dan agama, tetapi agama-agama ini mengajarkan bahwa Yesus adalah manusia biasa yang diciptakan. Hanya Kristen ortodoks yang menegaskan keilahian penuh Kristus dan hakekat-Nya yang tidak diciptakan, ini membuat Kekristenan unik dari semua agama dan filsafat lainnya. 

Berbagai agama dunia mungkin setuju pada beberapa hal penting seperti adanya keberadaan spiritual, standar moral dan nilai dari  kehidupan keluarga yang kuat, tetapi jawaban atas pertanyaan "siapakah Yesus Kristus?" dengan cepat akan memisahkan orang-orang yang percaya pada kebenaran Kristen sesuai Alkitab, dengan mereka yang tidak mempercayainya.

Kredo awal gereja secara tegas mengajarkan bahwa Yesus tidak diciptakan, tetapi bahwa Dia adalah Pribadi kekal Ilahi, Anak Allah. Muslim : mengajarkan bahwa Yesus adalah seorang nabi manusia yang lahir seperti manusia lainnya. Mormon, yang mematuhi bentuk modern Arianisme yang mempercayai : bahwa Yesus memiliki awal seperti Allah Bapa memiliki awal. Saksi-Saksi Yehuwa mengatakan bahwa : Yesus adalah ciptaan pertama dari Yehuwa dan awalnya disebut Mikhael penghulu malaikat.


Jadi, apakah Yesus diciptakan sehingga Dia hanyalah makhluk ciptaan, ataukah Yesus bersama-sama dengan Bapa dan Roh Kudus adalah Pencipta segala sesuatu yang diciptakan? 

Apakah Yesus "berbeda substansi/hakekat"[heteroousios] dari Allah Bapa, sebagaimana yang dipercayai ajaran sesat Arius pada abad ke-4; ataukah Kristus dan Bapa “sama substansi/hakekat”-Nya [homoousios], sesuai yang dipertahankan oleh Athanasius dan ditetapkan oleh Konsili Nicea?



Ketika mencoba untuk menjawab pertanyaan "apakah Yesus diciptakan?" Tidak ada seorangpun yang lebih baik untuk kita lihat selain melihat pada diri Yesus sendiri.

Selama masa pelayanan-Nya, Yesus selalu hidup sebagai pribadi Ilahi. Dia terus melakukan hak-hakNya yang tidak pernah akan sesuai jika dilakukan oleh makhluk ciptaan. 
Contoh
  • Yesus mengatakan bahwa Dia adalah "Tuhan atas hari Sabat" (Markus 2:28), dan, karena Sabat ditetapkan oleh Allah, maka pengakuan Yesus sebagai "Tuhan" atas hari Sabat adalah sebuah pernyataan dari Keilahian-Nya. 
  • Yesus berbicara tentang keunikan, kedekatan dan  pengetahuanNya yang mendalam tentang Bapa (Matius 11:27 Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya.) dan kemuliaan Dia bersama dengan Bapa "sebelum dunia dijadikan" (Yohanes 17: 5 Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.). 
  • Yesus menerima ketika disembah (Matius 14: 32-33), dan menjelaskan masa yang akan datang ketika Dia akan duduk sebagai Hakim akhir jaman untuk menghakimi semua bangsa (Matius 25: 31-44). 
  • Lukas menceritakan bahwa Yesus sendiri mengampuni dosa seorang perempuan – hal yang hanya dapat dilakukan oleh Tuhan- dan menyatakan pengampunan itu diberikanNya oleh  karena iman perempuan itu kepada Dia (Lukas 7: 48-50 Lalu Ia berkata kepada perempuan itu: "Dosamu telah diampuni." Dan mereka, yang duduk makan bersama Dia, berpikir dalam hati mereka: "Siapakah Ia ini, sehingga Ia dapat mengampuni dosa?" Tetapi Yesus berkata kepada perempuan itu: "Imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!").


Murid-murid Yesus juga jelas memiliki keyakinan bahwa Yesus adalah Allah dan bukan makhluk ciptaan. 
  • Injil Yohanes mengatakan bahwa "Pada mulanya adalah Firman, dan Firman itu bersama Allah, dan Firman [Yesus] itu adalah Allah" (Yohanes 1: 1). 
  • Setelah ditemui oleh Yesus yang telah bangkit dari kematian, Rasul Thomas berseru kepada-Nya, "Ya Tuhanku dan Allahku!" (Yohanes 20:28). 
  • Rasul Paulus menyebut Kristus sebagai "Mesias dalam keadaan-Nya sebagai manusia, yang ada di atas segala sesuatu. Ia adalah Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya.” (Roma 9: 5) dan menyatakan bahwa "Sebab dalam Dia [Yesus] lah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan” (Kolose 2: 9). 
  • Pada masa awal gereja mula-mula, Yesus adalah kepada Siapa mereka berdoa (Kisah Para Rasul 7:59) dan dalam nama Yesus pengampunan dosa diproklamasikan (Kisah Para Rasul 2:38; 10:43). 
  • Setelah menginterogasi umat Kristen dengan ancaman hukuman mati, administrator Romawi Pliny the Younger menulis dalam suratnya kepada Kaisar Trajan (pada sekitar tahun 110 Sebelum Masehi) bahwa "[umat Kristen] memiliki kebiasaan melakukan pertemuan pada hari tertentu sebelum pertemuan mereka itu diketemukan ketika mereka sedang menyanyikan lagu pujian himne sebagai penyembahan bagi Kristus, Tuhan."(Surat 10,96).


Yesus, Anak Allah, tidak diciptakan. Dia selalu ada; Dia tidak memiliki awal atau akhir. 

Anak Allah menjadi manusia pada titik tertentu dalam sejarah manusia (Yohanes 1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.). 
Umat Kristen menyebut hal ini sebagai Inkarnasi( "lahir menjadi manusia").  
Kelahiran Yesus menjadi manusia ini adalah bagian penting yang tak dapat dilepaskan dari seluruh paket keselamatan yang Tuhan sediakan bagi kita 
  • Galatia 4: 4-5 Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak.
  • 2 Korintus 5:21 Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
  • Ibrani 9:22 Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.

Dari Inkarnasi dan seterusnya, Anak Allah yang kekal, Anak Allah yang tidak diciptakan, adalah benar-benar Allah dan benar-benar manusia. Tidak pernah ada waktu ketika Anak Allah tidak ada. Dia tidak pernah diciptakan. Yesus selalu ada dan selamanya akan tetap "Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita"  

Titus 2:11-14 Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata. Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keingina duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.


Sumber : GotQuestions.org



,

Aku / Aku Ada / Aku-lah [=I AM]


Apakah maksud Yesus ketika Ia mengakui diri-Nya dengan pernyataan,”AKU /AKU ada / AKU-lah  [bahasa Inggris present tense/waktu sekarang = I AM]


Dalam Yohanes 8:56-59, sebagai jawaban kepada orang-orang Farisi atas pertanyaan, "Siapakah Engkau?", Yesus berkata, "Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah melihatnya dan ia bersukacita." Orang-orang Yahudi berkata lagi kepadaNya "Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan Engkau telah melihat Abraham?" Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, AKU ADA [=I AM]." Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah.


Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, AKU ADA." Yohanes 8:58


Tanggapan kekerasan orang-orang Yahudi kepada pengakuan Yesus  “AKU ADA” [=I AM] menunjukkan bahwa mereka mengerti dengan jelas maksud pengakuan Yesus itu. Pernyataan “AKU ADA” sama dengan menyatakan bahwa Dia adalah Allah yang kekal yang menjadi manusia. Yesus menyamakan diriNya dengan Allah ketika menyatakan,”AKU ADA” [I AM] sebagaimana pengakuan Allah di  dalam Keluaran 3:14“Firman Allah kepada Musa: "AKU ADALAH AKU" [I AM]. Lagi firman-Nya: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU [I AM] telah mengutus aku kepadamu.".
 

Penjelasan penggunaan tenses bahasa Inggris:  'was' dan 'AM'
 

Jika Yesus hanya ingin mengatakan Dia telah ada sebelum zaman Abraham, Dia akan berkata, "Sebelum Abraham, Aku ada [bahasa Inggris past tense/waktu lampau = I was]." Kata bahasa Yunani yang dipakai untuk mejelaskan Abraham ‘ada’ diterjemahkan dengan kata "was", tetapi kata ‘ada’ diterjemahkan "am" untuk mejelaskan Yesus; "was" (berarti : ada hanya pada saat itu saja di waktu lampau / masa lalu) dan "am" (berarti : ada sekarang, ini menjelaskan bahwa : Yesus selalu ada dan telah ada sebelum Abraham ada, dan Yesus tetap ada sekarang dan akan tetap ada dimasa depan sampai selama-lamanya). Kata-kata yang dipilih oleh Roh Allah sendiri menunjukkan perbedaan yang jelas bahwa Abraham "dijadikan ada (dicipta)" tetapi Yesus ‘ada secara kekal/abadi (selalu ada dan akan tetap ada selama-lamanya)’.

  • Yohanes 1:1-4 "Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia."
  • Yohanes 1:14 "Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran."

Tidak ada keraguan bahwa orang-orang Yahudi mengerti apa yang Yesus maksudkan karena mereka langsung mengambil batu untuk membunuh-Nya karena Yesus menyamakan diri-Nya dengan Allah (Yohanes 5:18). Pernyataan Yesus ini, jika tidak benar, adalah merupakan penghujatan, dan hukuman atas penghujatan sesuai aturan yang ditentukan oleh Hukum Musa adalah kematian (Imamat 24: 11-14). Tetapi Yesus tidak melakukan penghujatan; karena pengakuanNya adalah benar, bahwa memang Dia adalah benar-benar Allah, Dia telah ada dari sejak kekal, Dia ada sekarang dan Dia tetap ada sampai selama-lamanya;  Dia adalah Pribadi kedua dari Ketuhanan (Tritunggal), sama setara dengan Bapa dalam segala hal.

Yesus menggunakan pernyataan yang sama "I AM" dalam tujuh pengakuan tentang diri-Nya. Dalam seluruh tujuh pengakuanNya itu, Yesus menggabungkan “AKU ada” dengan perumpamaan yang luar biasa untuk mengungkapkan hubunganNya dengan dunia (yaitu orang-orang yang percaya) yang diselamatkan-Nya. Semua pengakuan Yesus dengan kata I AM dapat kita temukan dalam kitab Yohanes: AKU-lah Roti Hidup (Yohanes 6:35,41,48,51); AKU-lah Terang Dunia (Yohanes 8:12); AKU–lah Pintu bagi domba-dombaKu (Yohanes 10:7,9); AKU-lah Gembala yang Baik (Yohanes 10:11,14); AKU-lah Kebangkitan dan Hidup (Yohanes 11:25); AKU-lah Jalan, Kebenaran dan Hidup (Yohanes 14:6); dan AKU-lah Pokok Anggur yang benar (Yohanes 15:1,5).




Sumber : GotQuestions.org