Archive for Februari 2016
Yesus adalah Sang Pencipta
Apakah Yesus Kristus Pencipta atau diciptakan?
Alkitab mengajarkan bahwa Yesus tidak diciptakan, Yesus adalah Sang Pencipta sendiri.
"Karena di dalam Dia (Yesus) telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.” Kolose 1:16.
Doktrin kekekalan Kristus adalah salah satu tanda yang membedakan bahwa Kekristenan Alkitabiah.
Sementara Yesus dijunjung tinggi oleh umat Islam, Mormon, Saksi-Saksi Yehuwa, dan lain-lain dari berbagai keyakinan dan agama, tetapi agama-agama ini mengajarkan bahwa Yesus adalah manusia biasa yang diciptakan. Hanya Kristen ortodoks yang menegaskan keilahian penuh Kristus dan hakekat-Nya yang tidak diciptakan, ini membuat Kekristenan unik dari semua agama dan filsafat lainnya.
Berbagai agama dunia mungkin setuju pada beberapa hal penting seperti adanya keberadaan spiritual, standar moral dan nilai dari kehidupan keluarga yang kuat, tetapi jawaban atas pertanyaan "siapakah Yesus Kristus?" dengan cepat akan memisahkan orang-orang yang percaya pada kebenaran Kristen sesuai Alkitab, dengan mereka yang tidak mempercayainya.
Kredo awal gereja secara tegas mengajarkan bahwa Yesus tidak diciptakan, tetapi bahwa Dia adalah Pribadi kekal Ilahi, Anak Allah. Muslim : mengajarkan bahwa Yesus adalah seorang nabi manusia yang lahir seperti manusia lainnya. Mormon, yang mematuhi bentuk modern Arianisme yang mempercayai : bahwa Yesus memiliki awal seperti Allah Bapa memiliki awal. Saksi-Saksi Yehuwa mengatakan bahwa : Yesus adalah ciptaan pertama dari Yehuwa dan awalnya disebut Mikhael penghulu malaikat.
Jadi, apakah Yesus diciptakan sehingga Dia hanyalah makhluk ciptaan, ataukah Yesus bersama-sama dengan Bapa dan Roh Kudus adalah Pencipta segala sesuatu yang diciptakan?
Apakah Yesus "berbeda substansi/hakekat"[heteroousios] dari Allah Bapa, sebagaimana yang dipercayai ajaran sesat Arius pada abad ke-4; ataukah Kristus dan Bapa “sama substansi/hakekat”-Nya [homoousios], sesuai yang dipertahankan oleh Athanasius dan ditetapkan oleh Konsili Nicea?
Ketika mencoba untuk menjawab pertanyaan "apakah Yesus diciptakan?" Tidak ada seorangpun yang lebih baik untuk kita lihat selain melihat pada diri Yesus sendiri.
Selama masa pelayanan-Nya, Yesus selalu hidup sebagai pribadi Ilahi. Dia terus melakukan hak-hakNya yang tidak pernah akan sesuai jika dilakukan oleh makhluk ciptaan.
Contoh :
- Yesus mengatakan bahwa Dia adalah "Tuhan atas hari Sabat" (Markus 2:28), dan, karena Sabat ditetapkan oleh Allah, maka pengakuan Yesus sebagai "Tuhan" atas hari Sabat adalah sebuah pernyataan dari Keilahian-Nya.
- Yesus berbicara tentang keunikan, kedekatan dan pengetahuanNya yang mendalam tentang Bapa (Matius 11:27 Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya.) dan kemuliaan Dia bersama dengan Bapa "sebelum dunia dijadikan" (Yohanes 17: 5 Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.).
- Yesus menerima ketika disembah (Matius 14: 32-33), dan menjelaskan masa yang akan datang ketika Dia akan duduk sebagai Hakim akhir jaman untuk menghakimi semua bangsa (Matius 25: 31-44).
- Lukas menceritakan bahwa Yesus sendiri mengampuni dosa seorang perempuan – hal yang hanya dapat dilakukan oleh Tuhan- dan menyatakan pengampunan itu diberikanNya oleh karena iman perempuan itu kepada Dia (Lukas 7: 48-50 Lalu Ia berkata kepada perempuan itu: "Dosamu telah diampuni." Dan mereka, yang duduk makan bersama Dia, berpikir dalam hati mereka: "Siapakah Ia ini, sehingga Ia dapat mengampuni dosa?" Tetapi Yesus berkata kepada perempuan itu: "Imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!").
Murid-murid Yesus juga jelas memiliki keyakinan bahwa Yesus adalah Allah dan bukan makhluk ciptaan.
- Injil Yohanes mengatakan bahwa "Pada mulanya adalah Firman, dan Firman itu bersama Allah, dan Firman [Yesus] itu adalah Allah" (Yohanes 1: 1).
- Setelah ditemui oleh Yesus yang telah bangkit dari kematian, Rasul Thomas berseru kepada-Nya, "Ya Tuhanku dan Allahku!" (Yohanes 20:28).
- Rasul Paulus menyebut Kristus sebagai "Mesias dalam keadaan-Nya sebagai manusia, yang ada di atas segala sesuatu. Ia adalah Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya.” (Roma 9: 5) dan menyatakan bahwa "Sebab dalam Dia [Yesus] lah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan” (Kolose 2: 9).
- Pada masa awal gereja mula-mula, Yesus adalah kepada Siapa mereka berdoa (Kisah Para Rasul 7:59) dan dalam nama Yesus pengampunan dosa diproklamasikan (Kisah Para Rasul 2:38; 10:43).
- Setelah menginterogasi umat Kristen dengan ancaman hukuman mati, administrator Romawi Pliny the Younger menulis dalam suratnya kepada Kaisar Trajan (pada sekitar tahun 110 Sebelum Masehi) bahwa "[umat Kristen] memiliki kebiasaan melakukan pertemuan pada hari tertentu sebelum pertemuan mereka itu diketemukan ketika mereka sedang menyanyikan lagu pujian himne sebagai penyembahan bagi Kristus, Tuhan."(Surat 10,96).
Yesus, Anak Allah, tidak diciptakan. Dia selalu ada; Dia tidak memiliki awal atau akhir.
Anak Allah menjadi manusia pada titik tertentu dalam sejarah manusia (Yohanes 1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.).
Umat Kristen menyebut hal ini sebagai Inkarnasi( "lahir menjadi manusia").
Kelahiran Yesus menjadi manusia ini adalah bagian penting yang tak dapat dilepaskan dari seluruh paket keselamatan yang Tuhan sediakan bagi kita
- Galatia 4: 4-5 Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak.;
- 2 Korintus 5:21 Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.;
- Ibrani 9:22 Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.
Dari Inkarnasi dan seterusnya, Anak Allah yang kekal, Anak Allah yang tidak diciptakan, adalah benar-benar Allah dan benar-benar manusia. Tidak pernah ada waktu ketika Anak Allah tidak ada. Dia tidak pernah diciptakan. Yesus selalu ada dan selamanya akan tetap "Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita"
Titus 2:11-14 Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata. Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keingina duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.
Sumber : GotQuestions.org
Aku / Aku Ada / Aku-lah [=I AM]
Apakah maksud Yesus ketika Ia mengakui diri-Nya dengan pernyataan,”AKU /AKU ada / AKU-lah [bahasa Inggris present tense/waktu sekarang = I AM]”
Dalam Yohanes 8:56-59, sebagai jawaban kepada orang-orang Farisi atas pertanyaan, "Siapakah Engkau?", Yesus berkata, "Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah melihatnya dan ia bersukacita." Orang-orang Yahudi berkata lagi kepadaNya "Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan Engkau telah melihat Abraham?" Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, AKU ADA [=I AM]." Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah.
Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, AKU ADA." Yohanes 8:58 |
Tanggapan kekerasan orang-orang Yahudi kepada pengakuan Yesus “AKU ADA” [=I AM] menunjukkan bahwa mereka mengerti dengan jelas maksud pengakuan Yesus itu. Pernyataan “AKU ADA” sama dengan menyatakan bahwa Dia adalah Allah yang kekal yang menjadi manusia. Yesus menyamakan diriNya dengan Allah ketika menyatakan,”AKU ADA” [I AM] sebagaimana pengakuan Allah di dalam Keluaran 3:14“Firman Allah kepada Musa: "AKU ADALAH AKU" [I AM]. Lagi firman-Nya: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU [I AM] telah mengutus aku kepadamu.".
Penjelasan penggunaan tenses bahasa Inggris: 'was' dan 'AM'
Jika Yesus hanya ingin mengatakan Dia telah ada sebelum zaman Abraham, Dia akan berkata, "Sebelum Abraham, Aku ada [bahasa Inggris past tense/waktu lampau = I was]." Kata bahasa Yunani yang dipakai untuk mejelaskan Abraham ‘ada’ diterjemahkan dengan kata "was", tetapi kata ‘ada’ diterjemahkan "am" untuk mejelaskan Yesus; "was" (berarti : ada hanya pada saat itu saja di waktu lampau / masa lalu) dan "am" (berarti : ada sekarang, ini menjelaskan bahwa : Yesus selalu ada dan telah ada sebelum Abraham ada, dan Yesus tetap ada sekarang dan akan tetap ada dimasa depan sampai selama-lamanya). Kata-kata yang dipilih oleh Roh Allah sendiri menunjukkan perbedaan yang jelas bahwa Abraham "dijadikan ada (dicipta)" tetapi Yesus ‘ada secara kekal/abadi (selalu ada dan akan tetap ada selama-lamanya)’.
- Yohanes 1:1-4 "Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia."
- Yohanes 1:14 "Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran."
Tidak ada keraguan bahwa orang-orang Yahudi mengerti apa yang Yesus maksudkan karena mereka langsung mengambil batu untuk membunuh-Nya karena Yesus menyamakan diri-Nya dengan Allah (Yohanes 5:18). Pernyataan Yesus ini, jika tidak benar, adalah merupakan penghujatan, dan hukuman atas penghujatan sesuai aturan yang ditentukan oleh Hukum Musa adalah kematian (Imamat 24: 11-14). Tetapi Yesus tidak melakukan penghujatan; karena pengakuanNya adalah benar, bahwa memang Dia adalah benar-benar Allah, Dia telah ada dari sejak kekal, Dia ada sekarang dan Dia tetap ada sampai selama-lamanya; Dia adalah Pribadi kedua dari Ketuhanan (Tritunggal), sama setara dengan Bapa dalam segala hal.
Yesus menggunakan pernyataan yang sama "I AM" dalam tujuh pengakuan tentang diri-Nya. Dalam seluruh tujuh pengakuanNya itu, Yesus menggabungkan “AKU ada” dengan perumpamaan yang luar biasa untuk mengungkapkan hubunganNya dengan dunia (yaitu orang-orang yang percaya) yang diselamatkan-Nya. Semua pengakuan Yesus dengan kata I AM dapat kita temukan dalam kitab Yohanes: AKU-lah Roti Hidup (Yohanes 6:35,41,48,51); AKU-lah Terang Dunia (Yohanes 8:12); AKU–lah Pintu bagi domba-dombaKu (Yohanes 10:7,9); AKU-lah Gembala yang Baik (Yohanes 10:11,14); AKU-lah Kebangkitan dan Hidup (Yohanes 11:25); AKU-lah Jalan, Kebenaran dan Hidup (Yohanes 14:6); dan AKU-lah Pokok Anggur yang benar (Yohanes 15:1,5).
Sumber : GotQuestions.org
4 Argumentasi Alkitab Terkuat tentang Keilahian Yesus
Kutipan-kutipan langsung ayat-ayat diatas cukup membuktikan pernyataan Alkitab tentang keilahian Yesus, namun pendekatan-pendekatan lain yang tidak langsung mungkin akan lebih memperkuat untuk membuktikan kebenaran ini.
2. PENGAKUAN YESUS SENDIRI TENTANG DIRINYA
Dalam menunjuk pada visi/penglihatan Daniel ini, Yesus mengidentifikasi diri-Nya sebagai Anak Manusia, seorang yang diberi "kuasa, kemuliaan, dan kerajaan, bahwa semua orang dari segala bangsa dan dari segala bahasa akan melayani Dia. " Anak manusia memiliki kekuasaan yang kekal dan tidak akan berakhir. Orang akan segera bertanya-tanya manusia macam apakah yang dapat memiliki kekuasaan yang kekal. Manusia macam apakah yang akan diberikan kerajaan dan akan memiliki semua orang untuk melayani Dia? Imam besar, yang segera mengerti klaim Yesus atas keilahianNya itu, segera merobek jubahnya dan menyatakan bahwa Yesus bersalah karena penghujatan.
Kebangkitan Yesus ini adalah kejadian ajaib yang merupakan bukti yang sangat kuat. Banyak sumber-sumber kontemporer melaporkan Yesus menampakkan diriNya setelah kebangkitan baik kepada individu dan juga kepada sekelompok orang dalam berbagai situasi (1 Korintus 15:3-7; Matius 28:9; Lukas 24:36-43; Yohanes 20:26-30, 21:1-14; Kisah Para Rasul 1:3-6).