Archive for Mei 2016

,

Pra-eksistensi Yesus

"Apakah Alkitab mendukung pra-eksistensi Yesus?"

 


Dukungan Alkitab tentang  pra-eksistensi Yesus memiliki banyak sisi/perlu dilihat dari banyak segi. Pra-eksistensi didefinisikan sebagai "sudah ada dalam suatu keadan sebelumnya." Dalam hal Yesus Kristus, pra-eksistensi-Nya berarti bahwa, sebelum Ia menjadi manusia dan berjalan di atas bumi, Dia sudah ada sebagai Pribadi kedua dari Allah Tritunggal. Alkitab tidak hanya secara explicit mengajarkan doktrin ini, tetapi juga menyiratkan fakta ini pada berbagai titik di seluruh Injil dan Surat-surat. Selain itu, pekerjaan Yesus sendiri mengungkapkan identitas ilahi-Nya, yang secara konsekuensi,  menunjukkan pra-eksistensi-Nya.


Beberapa tempat dalam Perjanjian Baru secara eksplisit mengajarkan pra-eksistensi Yesus. Yesus berkata, "Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada." Yohanes 17:5. Bagian ini saja sudah cukup untuk menunjukkan bahwa Alkitab mendukung pra-eksistensi Yesus, tetapi itu hanya salah satu dari banyak ayat-ayat pendukung. Yesus sendiri secara eksplisit mengajarkan pra-eksistensi-Nya (Yohanes 3:13; 6:33, 38, 62; 8:23; 16:28). Kristus bahkan mengatakan bahwa Dia ada sebelum Abraham lahir (Yohanes 8:58-59) meskipun Abraham lahir mendahului kelahiran Yesus sendiri selama berabad-abad! Beberapa teks menunjukkan Yesus telah ada dengan Bapa-Nya (Roma 8:3; 1Yohanes 1:2; Galatia 4:4). Beberapa bagian bahkan mengidentifikasi Yesus sebagai Pencipta (Yohanes 1:2-3; Kolose 1:16-17; Ibrani 1:2).

Kemungkinan bukti yang paling kuat atas pra-eksistensi Kristus adalah tindakan Yesus sendiri. Dia sering melakukan dan mengatakan hal-hal yang hanya berhak dilakukan Allah Israel, atau menunjukkan kekuatan yang hanya dapat dilakukan Allah saja. Yesus menyembuhkan orang lumpuh dalam Markus 2, hal ini dilakukan untuk menunjukkan kuasa-Nya dan kemampuan-Nya untuk mengampuni dosa (Markus 2:3-12). Orang-orang Yahudi yang ketika itu menyaksikan Yesus, sangat menyadari bahwa tindakan seperti itu hanya diperuntukkan bagi Yahweh (YHWH). Tindakan Yesus dalam Lukas 7 juga mendapat reaksi yang sama dari orang-orang Yahudi yang menyaksikan (Lukas 7: 48-50).

Pra-eksistensi Yesus dalam keilahian-Nya semakin terbukti ketika Yesus disembah berulang kali dalam Injil dan Dia menerima penyembahan itu (Matius 28: 9, 17; Lukas 24:52; Yohanes 9:38; 20:28). Tidak pernah Yesus menolak penyembahan tersebut.Dia melihat penyembahan terhadap-Nya sebagai ibadah yang sepenuhnya benar. Yesus menyiratkan bahwa Dia memiliki wewenang/kuasa atas hari Sabat (Markus 2:28) serta kewenangan untuk meniadakan hukum Taurat (Efesus 2: 14-15). Tindakan-tindakan tersebut akan semata-mata merupakan penghujatan jika dilakukan oleh seseorang yang bukan merupakan pribadi Ilahi (tetapi cocok dilakukan Yesus, tindakan-tindakan tersebut justru menunjukkan bahwa Dia adalah Allah dan pra-eksistensi-Nya/Dia sudah ada sejak kekal sebelum menjadi manusia).

Selain itu, Yesus menyamakan diri-Nya sebagai Anak Manusia yang Ilahi (Markus 14: 61-64) dan menyatakan bahwa Dia mampu membangkitkan diri-Nya dari kematian(Yohanes 10:17-18)!  Pernyataan ini terbukti menjadi mukjizat paling ampuh yang meneguhkan pengakuan-Nya yang radikal itu dan pelayanan-Nya (Matius 12:38-40; 16:1-4). Yesus telah memenuhi keajaiban besar ini dan memberikan bukti yang meyakinkan (Lukas 24:36-43; Yohanes 20:26; 21: 1-14; Kisah Para Rasul 1:3-6). Mukjizat ini dinyatakan sebagai klaim Yesus atas keilahian-Nya dan dengan demikian memberikan konfirmasi lebih lanjut atas pra-eksistensi-Nya.



Sumber : GotQuestions.org




 

,

Yesus Lebih Besar dari Segala Sesuatu




Alkitab menyajikan Yesus sebagai lebih besar dari semua yang pernah hidup di hadapan-Nya dan semua orang yang akan pernah datang sebelum kedatangan-Nya. Kolose 1 menegaskan, doktrin supremasi Kristus "dalam segala sesuatu"(Kolose 1:18). Efesus 1:22 mengatakan, “Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada.”

Yesus lebih besar dari semua ciptaan. Sebagai pencipta segala sesuatu, Dia harus lebih besar dari segala ciptaan. Yesus membuktikan superioritas-Nya atas ciptaan ketika Dia menenangkan badai (Markus 4:39), memulti-gandakan roti dan ikan (Markus 8:6-9), mencelikkan mata orang buta (Markus 8: 22-25), dan berjalan di atas air (Markus 6:48). "15 Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan, 16 karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia." Kolose 1:15-16.

Yesus lebih besar dari Abraham. Bapak Abraham merupakan salah satu orang yang pernah dan masih tetap paling dihormati dalam sejarah. Baik orang Yahudi maupun Muslim memandang Abraham sebagai bapa dan contoh kesalehan mereka. Satu kali, ketika Yesus sedang berbicara dengan orang-orang Yahudi tentang garis keturunan/silsilah mereka, orang-orang Yahudi bertanya kepada Yesus, "Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kita Abraham, yang telah mati! Nabi-nabipun telah mati; dengan siapakah Engkau samakan diri-Mu?" Yohanes 8:53. Jawaban Yesus mengejutkan mereka: Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah melihatnya dan ia bersukacita." . . . "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada."Yohanes 8:56, 58.
  • Catatan: Alkitab bahasa Indonesia salah terjemahan, dalam bahasa Inggris “Before Abraham was, I am.” [=Sebelum Abraham ada (waktu lampau), Aku ada (waktu sekarang)] jika Yesus sudah ada sebelum Abraham dan hanya ada saat itu saja seharusnya kata yang digunakan adalah ‘was’, penggunaan kata ‘am’ menunjukkan bahwa Yesus sudah ada sebelum Abraham ada dan tetap ada sekarang. Ini menunjukkan Dia ada selama-lamanya dari kekal sampai kekal.

Yesus lebih besar dari Yakub. Patriark lainnya adalah Yakub, yang juga dinamakan "Israel" oleh Allah (Kejadian 32:28). Ketika Yesus berbicara dengan seorang perempuan Samaria di sumur Yakub, Yesus berkata bahwa Dia dapat memberinya "air hidup" (Yohanes 4:10). Perempuan itu mengira Yesus menunjuk pada jenis air sumur lain, sehingga ia bertanya, "Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami dan yang telah minum sendiri dari dalamnya, ia serta anak-anaknya dan ternaknya?" (Ayat 12). Yesus menjawab dengan mengkontraskan pemberian Yakub yang bersifat duniawi dan sementara dengan karunia-Nya yang bersifat rohani dan kekal: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal." (ayat 13-14).

Yesus lebih besar dari Musa. Kemungkinan besar tidak ada nabi Perjanjian Lama yang lebih dihormati daripada Musa. Dia adalah pemberi hukum, pembebas Israel, dan seorang yang mengerjakan banyak mukjizat. Musa memiliki hak istimewa yang unik yaitu dapat berbicara dengan Allah "berhadapan muka seperti seorang berbicara kepada temannya" (Keluaran 33:11). Sebelum mati, Musa memerintahkan orang Israel untuk menantikan kedatangan seorang Nabi lain yang sama dengan Musa: “Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan.”  (Ulangan 18:15). Yesus menggenapi Hukum Taurat (Matius 5:17), membebaskan kita dari dosa dan kematian (Roma 8:2), dan jelas seorang yang mengerjakan banyak mukjizat (Kisah Para Rasul 2:22). Ibrani 3:3 mengatakan bahwa “Yesus dipandang layak mendapat kemuliaan lebih besar dari pada Musa.”

Yesus lebih besar dari Daud. Pada zaman Yesus gelar umum untuk Mesias adalah "Anak Daud" (lihat Matius 9:27). Penggunaan istilah Yahudi ini menandakan kepercayaan mereka, berdasarkan nubuat, bahwa Mesias akan berasal dari garis keturunan Daud (2Samuel 7:16). Dalam percakapan di Bait Allah, Yesus mengutip Mazmur 110:1, menunjukkan bahwa Daud menyebut Mesias "Tuanku" (Matius 22:45  Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"). Karena itu, Anak Daud, lebih besar dari Daud dan memiliki keturunan yang lebih agung dari sekedar garis keturunan kerajaan duniawi.

Yesus lebih besar dari Salomo. Raja Salomo tidak tertandingi dalam hal kebijaksanaan, kekayaan, kekuasaan, dan reputasi (1Raja-raja 10:23-24). Para Ningrat dari seluruh dunia mengunjungi Yerusalem selama masa pemerintahan Salomo dan mempersembahkan penghormatan kepada Salomo. Namun Yesus berkata, "Sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Salomo!" (Matius 12:42).

Yesus lebih besar dari Yunus. Nabi Yunus sangat berperan dalam salah satu kebangunan rohani terbesar di dalam sejarah. Oleh khotbahnya, seluruh kota Niniwe bertobat dari dosa mereka dan berbalik kepada Allah untuk memohon belas kasihan. Bangsa yang terkenal karena penyembahan berhala dan kebiadaban mereka, merendahkan diri mereka di hadapan Allah dan meninggalkan penyembahan berhala mereka. Namun Yesus berkata, "Sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Yunus!" (Matius 12:41).

Yesus lebih besar dari Yohanes Pembaptis. Yesus berkata bahwa Yohanes Pembaptis adalah "lebih dari pada nabi" dan "di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak ada seorangpun yang lebih besar dari pada Yohanes" (Lukas 7:26, 28). Memang, Yohanes adalah nabi terakhir dari masa Perjanjian Lama, dia memenuhi Maleakhi 3:1 “Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam.”, dan ia memiliki kekuatan mirip dengan Elia (“dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya.” Lukas 1:17). Tetapi bagaimana Yohanes Pembaptis memandang Yesus? Nubuat Yohanes Pembaptis sendiri  menunjukkan bahwa Yesus lebih besar dari dirinya: "Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak.” Markus 1:7. Dengan kata lain, Yohanes sama sekali tidak setara dengan Yesus. Yohanes membaptis dengan air, tetapi Yesus akan membaptis dengan Roh Kudus (Markus 1:8).

Yesus lebih besar dari Bait Allah. Bait Allah di Yerusalem adalah tempat yang mulia, penuh sejarah, penuh makna, dan penuh tanda-tanda keagamaan (lihat Matius 24:1). Namun Yesus mengatakan kepada orang-orang Farisi, "Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi Bait Allah.” (Matius 12:6). Bait Allah ini adalah tempat di mana para imam negara menaikkan doa-doa syafaat kepada Allah, namun pelayanan syafaat Yesus jauh lebih besar (Ibrani 8:6 “Tetapi sekarang Ia telah mendapat suatu pelayanan yang jauh lebih agung, karena Ia menjadi Pengantara dari perjanjian yang lebih mulia, yang didasarkan atas janji yang lebih tinggi.”).

Yesus lebih besar dari hari Sabat. Tanda Perjanjian Musa adalah menjaga hari Sabat (Yehezkiel 20:12 Hari-hari Sabat-Ku juga Kuberikan kepada mereka menjadi peringatan di antara Aku dan mereka, supaya mereka mengetahui bahwa Akulah TUHAN, yang menguduskan mereka. ), dan orang-orang Yahudi teliti dalam menjaga tanda ini. Ketika Yesus datang, Ia hidup di bawah hukum Taurat (Galatia 4:4 Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat.), memenuhi Hukum (Matius 5:17 Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.), dan menunjukkan bahwa "Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat"(Matius 12:8 Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.).

Yesus lebih besar dari gereja. Gereja adalah orang-orang  pilihan Allah yang telah dipanggil keluar dari dunia, telah ditebus, telah dibenarkan, telah dikuduskan, dan telah dimuliakan (Roma 8:30 Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.). Akhirnya, gereja akan menjadi "sebuah gereja yang bercahaya, tanpa noda atau tanpa kerut atau tanpa cacat lainnya, melainkan sebuah gereja yang kudus dan tak bercacat" (Efesus 5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.). Namun Kristus lebih besar. Dia adalah Kepala gereja, yang adalah tubuh-Nya (Kolose 1:18 Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu.; lihat juga Yohanes 13:16 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya.; Yohanes 15:20 Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu: Seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu; jikalau mereka telah menuruti firman-Ku, mereka juga akan menuruti perkataanmu.).

Yesus lebih besar dari para malaikat. Para malaikat adalah hamba-hamba Allah, tetapi Yesus adalah Anak Tunggal Allah, yang duduk di sebelah kanan yang Mahatinggi (Ibrani 1:3 Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi; Ibrani 1:5 Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu pernah Ia katakan: "Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini?" dan "Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia akan menjadi Anak-Ku?"; Yohanes 3:16 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya.). Suatu hari, semua pemerintah dan penguasa di surga dan di bumi akan tunduk kepada Kristus (Filipi 2:10-11 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!). Yesus adalah "jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama mereka." Ibrani 1:4.

Nama Yesus lebih besar dari semua nama-nama lainnya. Yesus, Manusia sempurna dan satu-satunya korban tebusan atas dosa, dan yang telah sangat ditinggikan. Allah telah memberikan kepada-Nya "Nama di atas segala nama" (Filipi 2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,). Nama-nama lain dari sejarah-Budha, Muhamad, Gandhi, Konghucu, Krisna, Joseph Smith, dan Sun Myung Moon – nama-nama tersebut menjadi tidak berarti dalam terang kemuliaan Yesus Kristus. Nama Yesus-lah yang kami beritakan sampai ke ujung bumi, karena hanya dalam nama-Nya, ada keselamatan (Kisah Para Rasul 4:12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.).

"Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan," Kolose 2:9. Sebagai Firman Allah (Yohanes 1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.), Yesus adalah pewahyuan paling lengkap dari Allah bagi manusia. Tidak ada lagi cara pewahyuan dari Allah yang lebih sempurna daripada pewahyuan yang telah diberikan-Nya melalui Yesus Kristus kepada kita.





Sumber: GotQuestions.org






,

3 Perbedaan Penting Yesus dari Semua Pemimpin Agama Lainnya

Dalam hal ini, mempertanyakan bagaimana Yesus berbeda dari para pemimpin agama lainnya seolah mempertanyakan bagaimana matahari berbeda dari bintang-bintang lain di tata surya karena pada prinsipnya adalah tidak ada bintang lain di tata surya kita selain matahari!


  8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. 9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, 10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, 11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa! (Filipi 2:8-11)


1. Tidak ada "pemimpin agama" lainnya yang dapat dibandingkan dengan Yesus Kristus. Karena memang tidak ada seorangpun dari semua pemimpin agama di dunia ini baik yang masih hidup ataupun yang sudah mati yang sebanding dengan Yesus Kristus. Yesus Kristus adalah satu-satunya yang telah mati dan sekarang hidup untuk selama-lamanya. Seperti yang telah Ia nyatakan dalam Wahyu 1:17-18bahwa “Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.” Dia selama-lamanya hidup! Tidak ada seorang pemimpin agama lain manapun yang berani membuat klaim seperti itu, karena jika klaim ini tidak benar, maka klaim ini hanya merupakan pernyataan konyol yang tak masuk akal.

2. Perbedaan penting lainnya antara Yesus dan para pemimpin agama lainnya ditemukan dalam sifat hakiki Kekristenan. Inti dari Kekristenan adalah Kristus, Dia yang telah disalibkan, dan telah dibangkitkan, telah naik ke Surga, dan akan datang kembali untuk yang kedua kali pada suatu hari nanti. Tanpa Kristus dan tanpa kebangkitan-Nya, maka tidak ada Kekristenan. Bandingkan hal ini dengan agama-agama besar lainnya. Hinduisme, misalnya, dapat berdiri atau hancur seluruhnya terlepas dari apakah "Swami/Guru besar" pendirinya masih hidup atau sudah mati. Demikian juga halnya dengan Budhisme. Bahkan Islam didasarkan pada perkataan dan ajaran Muhamad yang telah mati, bukan pada pernyataan bahwa ia telah hidup kembali dari kematian.

Rasul Paulus dalam 1Korintus 15:13-19 mengatakan bahwa, jika Kristus tidak dibangkitkan dari antara orang mati, maka iman kita kosong dan kita masih ada dalam dosa-dosa kita! Klaim kebenaran iman Kristen didasarkan hanya pada Yesus Kristus yang sudah bangkit! Jika Yesus tidak bangkit dari kematian- dalam waktu dan ruang - maka tidak ada kebenaran Kristen apapun. Dalam seluruh Perjanjian Baru, para rasul dan para penginjil mendasarkan kebenaran Injil pada kebangkitan Kristus.

1Korintus 15:13-19  13 Kalau tidak ada kebangkitan orang mati, maka Kristus juga tidak dibangkitkan. 14 Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu. 15 Lebih dari pada itu kami ternyata berdusta terhadap Allah, karena tentang Dia kami katakan, bahwa Ia telah membangkitkan Kristus--padahal Ia tidak membangkitkan-Nya, kalau andaikata benar, bahwa orang mati tidak dibangkitkan. 16 Sebab jika benar orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus juga tidak dibangkitkan. 17 Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu. 18 Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus. 19 Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia.

3. Satu titik penting lainnya adalah fakta yang sangat penting bahwa Yesus Kristus dinyatakan sebagai "Anak Allah" (suatu sebutan dalam bahasa Ibrani yang berarti "memiliki nature Allah") serta dinyatakan sebagai "Anak Manusia" (suatu sebutan dalam bahasa Ibrani yang berarti "memiliki nature manusia") . Dalam banyak ayat-ayat,
Yesus mengaku setara dengan Bapa (lihat, misalnya, Yohanes 10:29-33). Kepada Yesusditerapkan  semua hak-hak istimewa dan atribut-atribut Allah. Namun Dia juga seorang manusia, yang lahir dari seorang perawan (Matius 1:18-25; Lukas 1:26-56). Setelah hidup tanpa dosa, Yesus disalibkan untuk membayar dosa-dosa semua manusia: "Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia." 1Yohanes 2:2, dan kemudian Dia dibangkitkan dari kematian tiga hari kemudian. Yesus adalah sepenuhnya Allah dan sepenuhnya Manusia, yang theanthropos” [kata dari bahasa Yunani untuk "Allah" (theos) dan "Man" (anthropos)]; namun Dia adalah satu pribadi, pribadi kedua dari Tritunggal.

 
Pribadi dan Karya Kristus menimbulkan pertanyaan yang tidak dapat dihindari: Apa yang akan anda lakukan dengan Yesus? Kita tidak bisa mengabaikan Dia begitu saja. 

Yesus Kristus adalah tokoh sentral dalam sejarah manusia, dan jika Dia mati karena dosa-dosa seluruh dunia, maka Dia mati untuk anda juga. Rasul Petrus mengatakan, "Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." Kisah Para Rasul 4:12. Jika kita percaya pada Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat yang telah menyelamatkan kita dari dosa, maka kita pasti akan diselamatkan.



Sumber : GotQuestions.org

 

,

2 Makna tentang Yesus sebagai Awal dan Akhir [Alpha dan Omega]

"Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa."  Wahyu 1:8


Yesus menyatakan diri-Nya sebagai "Alpha dan Omega" dalam Wahyu 1:8, 11; 21:6; dan 22:13. Alpha dan Omega adalah huruf pertama dan huruf  terakhir dari abjad Yunani. Di antara para rabi Yahudi, merupakan hal yang biasa untuk menggunakan huruf pertama dan huruf terakhir dari abjad Ibrani untuk menunjukkan keseluruhan dari apapun, dari awal sampai akhir. Yesus sebagai yang awal dan yang akhir dari segala sesuatu menunjuk hanya pada satu-satunya Allah yang benar. Pernyataan kekekalan ini dapat diberlakukan hanya kepada Allah. Hal ini terlihat terutama dalam Wahyu 22:13, di mana Yesus menyatakan bahwa Dia adalah "Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir.


 

1. Salah satu makna dari Yesus sebagai "Alpha dan Omega" adalah bahwa Dia telah ada pada awal segala sesuatu dan akan ada pada akhirnya. Hal ini s
ama dengan mengatakan bahwa Dia selalu ada dan akan selalu ada. Itulah Kristus, sebagai Pribadi kedua dari Allah Tritunggal, yang memulai, melakukan dan menyelesaikan penciptaan: "Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan."  Yohanes 1:3, dan kedatanganNya yang  kedua akan menjadi awal dari akhir penciptaan seperti yang kita ketahui  dalam 2Petrus 3:10 “Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.”  Sebagai Allah yang menjelma, Dia tidak memiliki awal, Dia juga tidak memiliki akhir dalam waktu, Dia adalah Pribadi yang telah ada dan akan terus ada dari kekal sampai kekal.

2. Makna kedua Yesus sebagai "Alpha dan Omega" adalah bahwa sebutan ini mengidentifikasi Dia sebagai Tuhan dari Perjanjian Lama. Yesaya mendasarkan aspek hakekat Yesus ini sebagai bagian dari Allah Tritunggal dalam beberapa tempat. "Siapakah yang melakukan dan mengerjakan semuanya itu? Dia yang dari dahulu memanggil bangkit keturunan-keturunan, Aku, TUHAN, yang terdahulu, dan bagi mereka yang terkemudian Aku tetap Dia juga."  Yesaya 41:4. "Beginilah firman TUHAN, Raja dan Penebus Israel, TUHAN semesta alam: "Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku"  Yesaya 44:6. "Akulah yang tetap sama, Akulah yang terdahulu, Akulah juga yang terkemudian!"Yesaya 48:12. Ini adalah indikasi yang jelas tentang sifat
/hakekat kekal  Ketuhanan.

Kristus, sebagai Alpha dan Omega, adalah yang pertama dan yang  terakhir dalam berbagai cara. Dia adalah "yang memulai dan yang menyelesaikan" iman kita (Ibrani 12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.”), hal ini menandakan bahwa Dia yang memulai dengan memimpin kita ke dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan. Dia adalah totalitas, jumlah dan substansi dari Kitab Suci, baik Hukum Taurat dan Injil (Yohanes 1:1 “1Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. , 14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.”). Dia adalah akhiran yang dapat memuaskan tuntutan Hukum Taurat (Matius 5:17 “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.”), dan Ia adalah subyek permulaan Injil kasih karunia melalui iman, bukan melalui/oleh perbuatan baik (Efesus 2: 8-9 “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.”). Yesus ditemukan dalam ayat pertama kitab Kejadian dan dalam ayat terakhir di kitab Wahyu. Dia adalah yang awal dan yang akhir, segalanya dalam seluruh keselamatan, dari mulai pembenaran di hadapan Allah hingga pengudusan akhir umat-Nya.

Yesus adalah Alpha dan Omega, yang pertama dan yang terakhir, awal dan akhir. Hanya Allah yang berinkarnasi yang dapat menyatakan pernyataan seperti ini. Hanya Yesus Kristus-lah Allah yang berinkarnasi.


Sumber : GotQuestions.org