Archive for Oktober 2016

,

Penjelasan : Habakuk 3:3 dan Ulangan 33:1-3


Menanggapi ayat-ayat dalam Alkitab yang di klaim oleh penulis blog Muslim sebagai ayat-ayat yang menubuatkan tentang kedatangan seorang nabi terakhir setelah Yesus. Ada beberapa ayat, kali ini kami akan menjelaskan Habakuk 3:3 junto Ulangan 33:1-3.

Blog tersebut menggunakan nama Bible Kristen, tetapi isinya jelas memfitnah Alkitab dan kekristenan. 

Berikut kutipan tulisan dari blog tersebut :



Dikutip dari  http://biblekristen.blogspot.it/2013/08/wronginjil.html



Nubuat Akan Datangnya Seorang Nabi Akhir Setelah Yesus
Dalam Alkitab masih dapat ditemukan nubuat-nubuat para nabi yang memberikan indikasi akan datangnya seorang Nabi terakhir yang menutup keberadaan para Nabi sebelumnya. Keberadaan Nabi terakhir atau pamungkas ini sangat penting artinya dalam proses kesempurnaan ajaran Tuhan kepada seluruh umat manusia di muka bumi.
Namun, nubuat itu disampaikan dalam bentuk sandi-sandi bahasa yang hanya dapat dipahami melalui penafsiran yang membutuhkan pemikiran dan akal budi yang tinggi. Ayat-ayat dimaksud adalah:  
  • Habakuk 3:3 jo. Ulangan 33;1-3, tentang Nabi yang berhasil menegakkan syariat agama di tanah Arab. 

Benarkah klaim ini ?


Penjelasan Pesan Injil :


Habakuk 3:3 "Allah datang dari negeri Teman dan Yang Mahakudus dari pegunungan Paran. Sela. Keagungan-Nya menutupi segenap langit, dan bumipun penuh dengan pujian kepada-Nya."


Apakah artinya Allah datang dari negeri Teman? 

Habakuk 3 terdiri dari himne pujian kepada Allah. Ayat 3 dimulai bagian yang mengatakan, "Allah datang dari negeri Teman dan Yang Mahakudus dari pegunungan Paran. Sela. Keagungan-Nya menutupi segenap langit, dan bumipun penuh dengan pujian kepada-Nya." Apakah arti sebenarnya ini? Apa arti penting dari Allah datang dari negeri Teman?

Ketika Habakuk mengatakan, "Allah datang dari negeri Teman," ia berbicara tentang Allah yang muncul dari Timur; artinya, Dia menyinari umat-Nya bagaikan matahari terbit. Allah mematahkan kegelapan dan memulai hari yang baru. Teman adalah sebuah kota atau wilayah di Edom selatan, yang terletak di sebelah timur Israel (Kejadian 36:11, 15, 34, 42; 1Tawarikh 1:36, 45, 53; Yeremia 49:7; Yehezkiel 25:13; Amos 1:12; Obaja 1:9). Teman juga rumah salah satu teman Ayub (Ayub 22:1; 42:7, 9). Demikian juga, Gunung Paran, sebuah gunung diseberang Teman (Ulangan 33:2-4), juga terletak di sebelah timur Israel (Kejadian 21:21).


Ayat-ayat berikutnya dalam Habakuk 3 menekankan tema ini: "Keagungan-Nya menutupi segenap langit, dan bumipun penuh dengan pujian kepada-Nya. Ada kilauan seperti cahaya, sinar cahaya dari sisi-Nya dan di situlah terselubung kekuatan-Nya." (ayat 3b-4). Di sini kita diberitahu secara eksplisit bahwa Allah datang dari Teman bagaikan terbitnya matahari.

Suatu "keagungan" sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 berasal dari kata bahasa Ibrani hod, terkait dengan otoritas/kekuasaan seorang raja (Bilangan 27:20; 1Tawarikh 29:25). Dalam konteks ini, keagungan Allah adalah kemuliaan-Nya sebagai Raja yang berdaulat, yang memerintah atas seluruh ciptaan dan untuk setiap waktu selama-lamanya. Hanya Allah yang berdaulat, yang memerintah atas seluruh ciptaan setiap waktu selama-lamanya.

 
Ulangan 33:1-3
1 Inilah berkat yang diberikan Musa, abdi Allah itu, kepada orang Israel sebelum ia mati.
2 Berkatalah ia: "TUHAN datang dari Sinai dan terbit kepada mereka dari Seir; Ia tampak bersinar dari pegunungan Paran dan datang dari tengah-tengah puluhan ribu orang yang kudus; di sebelah kanan-Nya tampak kepada mereka api yang menyala.
3 Sungguh Ia mengasihi umat-Nya; semua orang-Nya yang kudus--di dalam tangan-Mulah mereka, pada kaki-Mulah mereka duduk, menangkap sesuatu dari firman-Mu.

Bahasa yang digunakan dalam Habakuk 3 secara mengejutkan sangat mirip dengan ketika Allah menampakkan diri-Nya di Gunung Sinai. Pada bagian akhir kitab Ulangan, Musa memberkati orang Israel untuk terakhir kalinya: "TUHAN datang dari Sinai dan terbit kepada mereka dari Seir; Ia tampak bersinar dari pegunungan Parandan datang dari tengah-tengah puluhan ribu orang yang kudus; di sebelah kanan-Nya tampak kepada mereka api yang menyala." (Ulangan 33:2). Istilah yang sama yang digunakan Habakuk menghubungkan lagu pujiannya dengan berkat Musa. Habakuk memuji kekudusan Allah dan kemampuan untuk menyediakan sebuah "exodus kedua" bagi orang-orang pilihan-Nya - bukan dari Mesir tetapi dari Babel.

Habakuk 3:3 menandai pergeseran himne Habakuk dari permohonan kepada pujian. Habakuk mencatat kuasa Allah dalam membawa orang-orang Yahudi keluar dari Mesir dan masuk ke Tanah Perjanjian. Karena Tuhan telah menyelesaikan pekerjaan besar ini di masa lalu, Habakuk yakin Dia akan membebaskan umat-Nya dari Babel dan membawa mereka kembali ke tanah air mereka sekali lagi. Setelah masa kegelapan sebagai tawanan , Allah akan menjadi terbitnya matahari  kebebasan dan harapan.

  • Dari penjelasan di atas, jelas klaim yang ditulis penulis blog tadi adalah tidak benar. Habakuk 3:3 dan Ulangan 33:1-3, berbicara tentang Allah sendiri yang akan datang membebaskan umat-Nya. Secara literal, Allah membebaskan umat-Nya dari perbudakan bangsa Mesir dan memimpin mereka ke tanah perjanjian di bawah kepemimpinan Musa. Dalam kitab Habakuk, Allah berjanji akan membebaskan umat-Nya dari tindasan bangsa Babel. Secara rohani, ini menunjuk pada pembebasan umat-Nya oleh Kristus sang Mesias, dari penindasan dosa, untuk diperdamaikan dengan Allah dan memimpin umat-Nya ke tanah perjanjian yang kekal yaitu Kerajaan Surga. Yesus Kristus adalah Allah, yang cocok dengan konteks ini, keagungan Allah adalah kemuliaan-Nya sebagai Raja yang berdaulat, yang memerintah atas seluruh ciptaan dan untuk setiap waktu selama-lamanya.
 

Sumber penjelasan PI : GotQuestions.org 

 

,

Rasul Paulus, Kesimpulan


Rasul Paulus adalah rasul Kristus.
Jadi apakah Paulus benar-benar rasul Kristus? Bukti dari sejarah dan dari tulisan-tulisannya sendiri menyatakan bahwa dia memang benar-benar rasul Yesus Kristus. Perubahan total 180 derajat Paulus dari kehidupan Farisinya itu tidak dibantah oleh cendekiawan sejarah, baik sekuler maupun Kristen. Satu-satunya pertanyaan adalah: apa yang menyebabkan perubahan itu? Apa yang akan menyebabkan seorang Farisi Yahudi yang sangat terpelajar  bisa tiba-tiba meyakini gerakan yang telah ia tentang dengan keras dan menjadi seorang pendukung yang sangat berkomitmen bahkan untuk itu dia sampai mati sebagai martir?

Jawabannya adalah terkandung dalam tulisan-tulisan Paulus dan kitab Kisah Para Rasul. Dalam kitab Galatia, Paulus merangkum kisah pertobatannya dengan cara ini:

13 Sebab kamu telah mendengar tentang hidupku dahulu dalam agama Yahudi: tanpa batas aku menganiaya jemaat Allah dan berusaha membinasakannya. 14 Dan di dalam agama Yahudi aku jauh lebih maju dari banyak teman yang sebaya dengan aku di antara bangsaku, sebagai orang yang sangat rajin memelihara adat istiadat nenek moyangku. 15 Tetapi waktu Ia, yang telah memilih aku sejak kandungan ibuku dan memanggil aku oleh kasih karunia-Nya, 16 berkenan menyatakan Anak-Nya di dalam aku, supaya aku memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi, maka sesaatpun aku tidak minta pertimbangan kepada manusia; 17 juga aku tidak pergi ke Yerusalem mendapatkan mereka yang telah menjadi rasul sebelum aku, tetapi aku berangkat ke tanah Arab dan dari situ kembali lagi ke Damsyik.
18 Lalu, tiga tahun kemudian, aku pergi ke Yerusalem untuk mengunjungi Kefas, dan aku menumpang lima belas hari di rumahnya. 19 Tetapi aku tidak melihat seorangpun dari rasul-rasul yang lain, kecuali Yakobus, saudara Tuhan Yesus. 20 Di hadapan Allah kutegaskan: apa yang kutuliskan kepadamu ini benar, aku tidak berdusta. 21 Kemudian aku pergi ke daerah-daerah Siria dan Kilikia. 22 Tetapi rupaku tetap tidak dikenal oleh jemaat-jemaat Kristus di Yudea. 23 Mereka hanya mendengar, bahwa ia yang dahulu menganiaya mereka, sekarang memberitakan iman, yang pernah hendak dibinasakannya. 24 Dan mereka memuliakan Allah karena aku. (Galatia 1: 13-24).



Kehidupan Paulus membuktikan kebenaran tentang apa yang telah terjadi padanya. Dalam hal itu, dia sangat mirip dengan Tom Tarrants (lihat Pendahuluan). Sebuah perubahan hidup yang dramatis sulit terbantahkan. Dan apa yang akhirnya terjadi pada Tom Tarrants? Direktur FBI, J. Edgar Hoover tidak percaya bahwa Tarrants telah benar-benar menjadi seorang Kristen sehingga ia mengirim seorang agen FBI ke dalam penjara untuk menyamar sebagai seorang narapidana yang tugasnya adalah untuk berteman dengan Tarrants dan membuktikan kebenaran. Sekitar seminggu kemudian, agen FBI tersebut menjadi seorang Kristen dan melaporkan kembali kepada Hoover bahwa Tarrants memang bukan lagi pria jahat yang dulu.

Sejumlah orang mengajukan permohonan agar Tarrants dapat dibebaskan, dan delapan tahun sebelum masa hukuman berakhir, Tarrants dibebaskan dan meninggalkan penjara. Dia pergi ke sekolah seminari, memperoleh gelar doktor dari tingkat pelayanan, dan melanjutkan untuk melayani sebagai presiden di Insitut C. S. Lewis selama 12 tahun. Saat ini, ia menjabat sebagai direktur pelayanan.


“Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?” (Matius 7:16) dan buah dari rasul Paulus tidak dapat diragukan bahwa dia memang adalah rasul dari Yesus Kristus.


Kembali ke Latar Belakang


Sumber : GotQuestions.org

 

,

Rasul Paulus, Bagian 5 : Musuh-musuh Paulus

Paulus mati dipenggal, tradisi menegaskan, di bawah penganiayaan Nero dekat tonggak ketiga di jalan Ostian

Ajaran dan pemberitaan Paulus tentang Yesus tidaklah populer. Jika keberhasilan misi penginjilan diukur oleh banyaknya jumlah lawan/oposisi, maka misi Paulus akan dianggap sebagai suatu kegagalan total. Ini akan cocok dengan pernyataan Kristus tentang Paulus kepada Ananias: "Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku” (Kisah Para Rasul 9:16). Kitab Kisah Para Rasul sendiri mencatat lebih dari 20 episode yang berbeda dari penolakan dan perlawanan terhadap pemberitaan Paulus tentang keselamatan. Kita juga harus menganggap serius adanya pengulangan tentang penolakan dan perlawanan yang dituliskan Paulus dalam 2Korintus 11:23-27. Sebenarnya, permusuhan dan penolakan tersebut diharapkan, mengingat pendengarnya adalah orang-orang Yunani dan Yahudi. Bagi orang Yunani yang percaya dewa-dewa, pemberitaan tentang adanya seorang Pembebas yang disalibkan adalah suatu kontradiksi  yang tidak masuk akal, demikian pula halnya bagi orang Yahudi, pemberitaan tentang Mesias yang disalibkan adalah penghujatan yang penuh kenajisan.

Musuh Paulus terdiri dari tiga. Pertama, adanya musuh spiritual ditunjukkan dalam tulisannya bahwa ia sangat menyadari adanya musuh spiritual ini (misalnya dalam 1 Tesalonika 2:18). Kedua, adanya yang telah ia sebutkan sebagai sasaran awal penginjilannya yaitu orang Yahudi dan juga orang non-Yahudi, banyak dari mereka yang akan menyiksa dan mengusir dia. Terakhir, mungkin yang paling menyebabkan kesedihan baginya, adalah - Gereja mula-mula itu sendiri.

Fakta bahwa Paulus dipandang sebagai aneh dan dipertanyakan, tidak hanya oleh sesama orang Yahudi, tetapi juga oleh sejumlah rekan Kristen yang Yahudi, tidak diragukan lagi tentu sangat menyakitkan baginya. Tantangan atas otoritas dan keaslian Paulus di luar Tubuh Kristus sudah pasti, tetapi tantangan dari dalam Tubuh Kristus sendiri adalah musuh yang berbeda yang menjadi pergumulannya. 1Korintus 9: 1-3 (1 Bukankah aku rasul? Bukankah aku orang bebas? Bukankah aku telah melihat Yesus, Tuhan kita? Bukankah kamu adalah buah pekerjaanku dalam Tuhan? 2 Sekalipun bagi orang lain aku bukanlah rasul, tetapi bagi kamu aku adalah rasul. Sebab hidupmu dalam Tuhan adalah meterai dari kerasulanku. 3 Inilah pembelaanku terhadap mereka yang mengeritik aku.) adalah contoh: Paulus menegaskan kepada Gereja bahwa ia ditugaskan oleh Kristus (penegasan Paulus lainnya dapat dibaca dalam Roma 1:5; 1Korintus 1:1-2; 2Korintus 1:1; Galatia 1:1). Beberapa bahkan ada yang percaya bahwa 2Korintus 11:26 menunjukkan adanya rencana untuk membunuh Paulus; suatu persekongkolan yang dibentuk oleh orang-orang Kristen lainnya.

Adanya kombinasi perlawanan-perlawanan berikut : dibenci oleh orang-orang sebangsa, adanya musuh-musuh rohani, dan tidak dipercaya saudara seiman-tentu seharusnya semua ini telah dapat menyebabkan rasul Paulus putus asa berkali-kali, hal ini terbukti dalam tulisan-tulisannya bahwa ia menjalankan pekerjaan misionaris dengan kemungkinan akan menghadapi kemartiran/ mati syahid (Filipi 2:17), yang akhirnya benar-benar menjadi kenyataan. Paulus mati dipenggal, tradisi menegaskan, di bawah penganiayaan Nero dekat tonggak ketiga di jalan Ostian. Konstantin membangun sebuah gereja kecil untuk menghormati Paulus pada tahun 324SM, yang ditemukan pada tahun 1835 selama penggalian sebelum didirikannya katedral yang sekarang. Di salah satu lantai ditemukan prasasti
PAVLO APOSTOLO MART-  "Untuk Paulus, rasul dan martir".

Bersambung ke Kesimpulan

Sumber : GotQuestions.org