Archive for Oktober 2015

,

Yesus Kristus sebagai Pengantara Agung


Yesus: Sang Pengantara Agung anugerah / kasih karunia Allah


Setelah posting tentang gelar Yesus Kristus sebagai Imam Besar Agung kami, Yesus juga disebut Pengantara kami. 


Apakah artinya ketika Yesus disebut sebagai Pengantara?


Seorang pengantara (bahasa Inggris: mediator) adalah seseorang yang menengahi, yaitu, orang yang bertindak sebagai perantara yang bekerja dengan pihak yang berlawanan untuk membawa penyelesaian. Seorang pengantara berupaya untuk mempengaruhi suatu perselisihan antara dua pihak dengan tujuan menyelesaikan sengketa. Hanya ada satu Pengantara antara manusia dan Allah, yaitu Yesus Kristus. 


Dalam artikel kali ini, kita akan melihat mengapa Allah memiliki sengketa dengan kita, mengapa Yesus adalah Pengantara kita, dan mengapa kita terkutuk jika kita mencoba untuk mewakili diri sendiri di hadapan Allah. 


Tuhan memiliki sengketa dengan kita karena dosa. Dosa digambarkan dalam Alkitab sebagai pelanggaran atas hukum Allah (Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah. 1 Yohanes 3: 4) dan pemberontakan melawan Allah (Ingatlah, janganlah lupa, bahwa engkau sudah membuat TUHAN, Allahmu, gusar di padang gurun. Sejak engkau keluar dari tanah Mesir sampai kamu tiba di tempat ini, kamu menentang TUHAN. Ulangan 9: 7; Setiap orang yang menentang perintahmu dan tidak mendengarkan perkataanmu, apapun yang kauperintahkan kepadanya, dia akan dihukum mati. Yosua 1:18). Allah membenci dosa, dan dosa berdiri di antara kita semua dan Dia. "Tidak ada yang benar, seorangpun tidak" (Roma 3:10). Semua manusia adalah orang berdosa berdasarkan dosa yang kita warisi dari Adam, serta dosa yang kita lakukan setiap hari. Satu-satunya hukuman yang adil untuk dosa ini adalah kematian (Roma 6:23), tidak hanya kematian fisik tetapi kematian kekal (Wahyu 20: 11-15). Hukuman yang sah untuk dosa adalah keabadian di neraka.
 
Usaha kita sendiri tidak akan cukup untuk menyelesaikan sengketa antara diri kita sendiri dengan Tuhan. Jumlah perbuatan baik ataupun dengan mentaati hukum-hukum Taurat tidak akan membuat kita dapat dibenarkan untuk berdiri di hadirat Allah yang maha suci. 
  • Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin. Yesaya 64: 6
  • Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa. Roma 3:20;  
  • Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada seorangpun yang dibenarkan" oleh karena melakukan hukum Taurat.Galatia 2:16

Tanpa pengantara, kita terkutuk untuk menghabiskan keabadian di neraka, karena adalah mustahil jika kita sendiri berusaha mendapatkan keselamatan dari dosa kita. Namun ada satu harapan! "Karena ada satu Allah dan satu pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus" 

Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus. 1 Timotius 2: 5
  • Yesus mewakili barangsiapa yang telah menempatkan iman kepercayaan didalam-Nya, dihadapan takhta kasih karunia Tuhan. 
  • Dia menengahi dan memperdamaikan kita, Dia bertindak seperti halnya seorang pengacara pembela yang membela kliennya, dan yang mengatakan kepada hakim, "Yang Mulia, klien saya tidak bersalah dari semua tuduhan terhadap dirinya." Itulah yang dilakukan Yesus sebagai Pengantara kita. 
  • Suatu hari kita akan menghadapi tahta pengadilan Allah, tetapi jika kita percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita, maka kita akan berdiri di hadapanNya sebagai orang-orang berdosa yang telah sepenuhnya diampuni melalui kematian Yesus bagi kita. Yesus Kristus sang "Jaksa Pembela" kita, telah menanggung hukuman dosa bagi kita!
 
Kita melihat lebih banyak bukti akan kebenaran yang menghibur ini didalam Ibrani 9:15: "Karena itu Ia adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggara yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama." 


Karena sang Pengantara Agung-lah maka kita dapat berdiri di hadapan Allah dengan diberikan pakaian kebenaran didalam Kristus sendiri.Di kayu salib Yesus telah menebus dosa kita dan menukarnya dengan kebenaran-Nya (Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah. 2 Korintus 5:21).  Pengantaraan-Nya adalah satu-satunya sarana keselamatan bagi umat manusia.



Sumber: GotQuestions.org




,

Yesus Kristus sebagai Imam Besar Agung





Yesus Kristus juga disebut sebagai Imam Besar Agung. Apakah arti gelar ini?




Imam Besar Agung hanyalah salah satu dari banyak gelar yang diterapkan kepada Yesus: Mesias, Juruselamat, Anak Allah, Anak Manusia, Teman dari orang berdosa, dan lain-lain. Masing-masing gelar berfokus pada aspek tertentu tentang  siapa Yesus dan arti gelar itu bagi kita



Dalam kitab Ibrani, Yesus disebut Imam Besar Agung (Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Ibrani  4:14-15).  



Kata "imam" menyandang beberapa makna utama. Pertama, berarti orang yang menengahi dalam pelayanan keagamaan. Ini juga berarti orang yang suci atau dipisahkan untuk melakukan pelayananan tersebut. Kata imam pertama kali dapat kita temukan digunakan dalam Alkitab di dalam kitab Kejadian pasal 14. Abraham, sahabat Allah, masuk ke dalam pertempuran untuk menyelamatkan keponakannya Lot, yang telah ditangkap oleh tentara Elam. Setelah kembali, Abraham bertemu dengan Melkisedek, raja Salem dan imam Allah Yang Mahatinggi. Orang ini, yang namanya berarti "raja kebenaran," memberkati Abraham dan Allah yang Maha Tinggi yang telah memberikan kemenangan kepada Abraham. Sebagai imbalan atas berkat ini, Abraham memberikan persepuluhan (10 persen) dari semua rampasan perang kepada Melkisedek. Dengan melakukan tindakan ini, Abraham mengakui posisi tinggi Melkisedek sebagai imam Allah.

Bertahun-tahun kemudian, cicit dari Abraham yang bernama Lewi dipilih oleh Allah untuk menjadi ayah dari suku imam. Ketika Hukum Taurat diberikan di Gunung Sinai, orang-orang Lewi diidentifikasi sebagai pelayan Kemah Suci, dengan menjadikan keluarga Harun sebagai imam-imam. Para imam bertanggung jawab membuat perantaraan kepada Allah bagi orang-orang dengan mempersembahkan banyak korban persembahan sesuai tuntutan hukum Taurat. Di antara para imam, satu orang terpilih sebagai Imam besar, dan ia dapat masuk ke dalam Tempat Maha Kudus setahun sekali pada Hari Pendamaian untuk menempatkan darah korban persembahan pada Tabut Perjanjian (Demikianlah caranya tempat yang kudus itu diatur. Maka imam-imam senantiasa masuk ke dalam kemah yang paling depan itu untuk melakukan ibadah mereka, tetapi ke dalam kemah yang kedua hanya Imam Besar saja yang masuk sekali setahun, dan harus dengan darah yang ia persembahkan karena dirinya sendiri dan karena pelanggaran-pelanggaran, yang dibuat oleh umatnya dengan tidak sadar. Ibrani 9: 6-7). Dengan pengorbanan harian dan tahunan ini, dosa-dosa umat untuk sementara ditutup/ditebus hingga Mesias datang untuk menebus dosa-dosa mereka.

 


Ketika Yesus disebut Imam Besar Agung kita, ini adalah dengan mengacu pada dua hal keimaman sebelumnya yang telah dijelaskan di atas. 

  1. Seperti halnya Melkisedek, Yesus ditahbiskan sebagai Imam terpisah dari Hukum Taurat yang diberikan di Gunung Sinai (Sebagaimana firman-Nya dalam suatu nas lain: "Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek." Ibrani 5: 6). 
  2. Seperti halnya keimaman suku Lewi, Yesus mempersembahkan satu korban persembahan untuk memenuhi tuntutan Hukum Allah ketika Dia mempersembahkan diri-Nya sebagai korban tebusan yang sempurna dan final (satu kali untuk selamanya) untuk menebus dosa-dosa kita (Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga, yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya, sebab hal itu telah dilakukan-Nya satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban.Ibrani 7: 26-27). Berbeda dengan imam-imam Lewi, yang harus terus-menerus mempersembahkan korban-korban persembahan, Yesus hanya harus menawarkan pengorbanan-Nya sekali saja, untuk mendapatkan penebusan kekal bagi semua orang yang datang kepada Allah melalui Dia (Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal.  Ibrani 9:12).


 
Satu hal penting lainnya tentang keimaman Yesus -setiap imam diangkat dari antara manusia biasa. Yesus Kristus, meskipun Ia adalah Allah yang kekal, namun Ia telah rela menjadi manusia dengan tujuan untuk dapat menderita, dapat mengalami kematian dan melayani sebagai Imam Besar kita (Ibrani 2:9). Sebagai manusia, Ia dapat merasakan pergumulan hidup dan godaan-godaan seperti yang kita alami, sehingga Ia secara pribadi dapat memahami pergumulan-pergumulan hidup kita (Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Ibrani 4:15)




Yesus lebih besar daripada imam lainnya, sehingga Ia disebut "Imam Besar Agung" kita dalam Ibrani 4:14, dan karena Dia-lah yang memberi kita keberanian untuk "datang menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya." ( Ibrani 4:16).



Sumber : GotQuestions.org





,

Yesus Kristus sebagai Nabi





Membahas peran / fungsi Yesus sebagai Nabi.

Alkitab menunjukkan bahwa seorang nabi adalah seorang yang memiliki beberapa peranan/fungsi. 


Fungsi pertama, nabi adalah juru bicara Allah

Ketika orang-orang Israel meminta nabi Samuel untuk mengangkat seorang raja, Tuhan berfirman kepada Samuel, "Dengarkanlah perkataan bangsa itu dalam segala hal yang dikatakan mereka kepadamu, sebab bukan engkau yang mereka tolak, tetapi Akulah yang mereka tolak, supaya jangan Aku menjadi raja atas mereka. "(1 Samuel 8:7). Samuel bertanggung jawab untuk menyampaikan Firman Allah kepada orang-orang Israel, dan Allah menyatakan bahwa Dia-lah sumber otoritas dan kata-kata Samuel. Dengan demikian, nabi Samuel adalah wakil Allah.

Banyak ayat-ayat lain dalam Perjanjian Lama yang menyatakan "firman Tuhan datang kepada. . . “ pernyataan ini menunjukkan bahwa sumber pesan tersebut adalah Allah dan bukan dari nabi itu sendiri (misalnya, 2 Samuel 7:4; 2 Raja-raja 20:4; Yeremia 1:4; Yehezkiel 3:16, dan ayat-ayat pembukaan kitab Hosea, Yoel, Mikha , Yunus, dan Zefanya). 

  • Demikian pula, Yesus mengajarkan pesan surgawi: "Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku." (Yohanes 7:16). Dia juga menyatakan bahwa ia berbicara "tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku." (Yohanes 8:28). Di dalam doa Yesus selaku Imam Besar Agung kita, Dia berkata, "Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku telah Kusampaikan kepada mereka dan mereka telah menerimanya. Mereka tahu benar-benar, bahwa Aku datang dari pada-Mu, dan mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku." (Yohanes 17: 8). Dengan demikian, Yesus jelas memenuhi peran nabi, sebagaimana Dia adalah juru bicara Allah.

 

Fungsi utama kedua dari nabi dalam Alkitab adalah apa yang biasa dipikir orang ketika mereka mendengar kata nubuat, bernubuat berarti meramalkan atau memprediksi peristiwa masa depan melalui wahyu ilahi. 

Bernubuat, meskipun bukan tugas nabi yang paling umum, merupakan fungsi utama seorang nabi. Dalam berbicara atas nama Allah, kadang-kadang pesan akan mencakup memprediksi masa depan. 
  • Yesus menubuatkan masa depan ketika Dia mengatakan kepada murid-murid-Nya bahwa "Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga." (Matius 16:21). Nubuat ini dicatat sebagai nubuat yang telah digenapi di dalam keempat Injil (Matius 27-28; Markus 15-16; Lukas 22-24, dan Yohanes 18-20). 
  • Yesus juga menubuatkan bahwa, tak lama setelah kenaikan-Nya, para murid akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi. (Kisah Para Rasul 1: 8).Kisah Para Rasul 2 mencatat penggenapan nubuat ini: para rasul menerima Roh Kudus dan berbicara dalam berbagai bahasa lain yang tidak mereka ketahui untuk memberitakan Injil kepada setidaknya lima belas kelompok bahasa yang berbeda yang hadir di Yerusalem untuk merayakan hari Pentakosta. Dengan demikian, Yesus jelas memenuhi peran nabi, sebagaimana Dia telah bernubuat.

 

Fungsi ketiga, dari beberapa orang nabi adalah penyembuhan dan mujizat. 
  • Musa melakukan banyak mujizat, termasuk membelah Laut Merah (Keluaran 14: 21-22). Elia melakukan mujizat ketika dia memanggil api turun dari langit untuk membakar korban persembahan (1 Raja-raja 18: 36-38). Elisa melakukan mukjizat ketika ia membuat kepala (mata) kapak mengambang di air (2 Raja-raja 6: 6). Di dalam keempat kitab Injil mencatat Yesus melakukan banyak mujizat dan penyembuhan (misalnya, Matius 8: 14-15; Markus 1: 40-45; Lukas 8: 42-48; dan Yohanes 6: 16-21).
  • Julukan "nabi" digunakan berkali-kali dalam Injil ketika orang -orang menyebut Yesus (Matius 21:11; Lukas 7:16; Yohanes 4:19). 
  • Yesus juga menyebut diri-Nya sebagai seorang nabi dalam Markus 6:4 : Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya."

 

Allah telah berfirman kepada Musa bahwa suatu hari nanti Dia akan mengutus seorang nabi lain kepada Israel, "Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya. Orang yang tidak mendengarkan segala firman-Ku yang akan diucapkan nabi itu demi nama-Ku, dari padanya akan Kutuntut pertanggungjawaban." (Ulangan 18:18-19). Yesus adalah nabi yang memenuhi nubuat ini! 
  • Bukankah telah dikatakan Musa: Tuhan Allah akan membangkitkan bagimu seorang nabi dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku: Dengarkanlah dia dalam segala sesuatu yang akan dikatakannya kepadamu. Dan akan terjadi, bahwa semua orang yang tidak mendengarkan nabi itu, akan dibasmi dari umat kita. Kisah Para Rasul 3:22-23; 
  • Musa ini pulalah yang berkata kepada orang Israel: Seorang nabi seperti aku ini akan dibangkitkan Allah bagimu dari antara saudara-saudaramu. Kisah Para Rasul 7:37.
Yesus memenuhi semua persyaratan untuk seorang nabi baik dari segi gelar, perkataan, dan perbuatan-Nya. Yesus Kristus adalah Nabi Tertinggi karena Dia  adalah Firman Allah sendiri!  
  • Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Yohanes 1:1 ; 
  • Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. Yohanes 1:14.



Sumber : GotQuestions.org