About Me
- Unknown
Category List
- 7 I Am
- Abraham
- anugerah
- ascencion
- bible reading
- doa
- fasting
- hukum Kristus
- hukum Taurat
- Jum'at Agung
- kasih
- Kekerasan dalam PL
- kemerdekaan
- kenaikan
- lahir baru
- makanan halal
- Natal
- neraka
- new birth
- Paskah
- Paulus
- Pemahaman Alkitab
- penciptaan
- pendamaian
- Penjelasan
- Perang
- puasa
- regeneration
- reinkarnasi
- rekonsiliasi
- renungan
- Series
- Surga
- tahun baru
- Yesus Kristus
Pra-eksistensi Yesus
Kemungkinan bukti yang paling kuat atas pra-eksistensi Kristus adalah tindakan Yesus sendiri. Dia sering melakukan dan mengatakan hal-hal yang hanya berhak dilakukan Allah Israel, atau menunjukkan kekuatan yang hanya dapat dilakukan Allah saja. Yesus menyembuhkan orang lumpuh dalam Markus 2, hal ini dilakukan untuk menunjukkan kuasa-Nya dan kemampuan-Nya untuk mengampuni dosa (Markus 2:3-12). Orang-orang Yahudi yang ketika itu menyaksikan Yesus, sangat menyadari bahwa tindakan seperti itu hanya diperuntukkan bagi Yahweh (YHWH). Tindakan Yesus dalam Lukas 7 juga mendapat reaksi yang sama dari orang-orang Yahudi yang menyaksikan (Lukas 7: 48-50).
Pra-eksistensi Yesus dalam keilahian-Nya semakin terbukti ketika Yesus disembah berulang kali dalam Injil dan Dia menerima penyembahan itu (Matius 28: 9, 17; Lukas 24:52; Yohanes 9:38; 20:28). Tidak pernah Yesus menolak penyembahan tersebut.Dia melihat penyembahan terhadap-Nya sebagai ibadah yang sepenuhnya benar. Yesus menyiratkan bahwa Dia memiliki wewenang/kuasa atas hari Sabat (Markus 2:28) serta kewenangan untuk meniadakan hukum Taurat (Efesus 2: 14-15). Tindakan-tindakan tersebut akan semata-mata merupakan penghujatan jika dilakukan oleh seseorang yang bukan merupakan pribadi Ilahi (tetapi cocok dilakukan Yesus, tindakan-tindakan tersebut justru menunjukkan bahwa Dia adalah Allah dan pra-eksistensi-Nya/Dia sudah ada sejak kekal sebelum menjadi manusia).
Selain itu, Yesus menyamakan diri-Nya sebagai Anak Manusia yang Ilahi (Markus 14: 61-64) dan menyatakan bahwa Dia mampu membangkitkan diri-Nya dari kematian(Yohanes 10:17-18)! Pernyataan ini terbukti menjadi mukjizat paling ampuh yang meneguhkan pengakuan-Nya yang radikal itu dan pelayanan-Nya (Matius 12:38-40; 16:1-4). Yesus telah memenuhi keajaiban besar ini dan memberikan bukti yang meyakinkan (Lukas 24:36-43; Yohanes 20:26; 21: 1-14; Kisah Para Rasul 1:3-6). Mukjizat ini dinyatakan sebagai klaim Yesus atas keilahian-Nya dan dengan demikian memberikan konfirmasi lebih lanjut atas pra-eksistensi-Nya.