About Me
- Unknown
Category List
- 7 I Am
- Abraham
- anugerah
- ascencion
- bible reading
- doa
- fasting
- hukum Kristus
- hukum Taurat
- Jum'at Agung
- kasih
- Kekerasan dalam PL
- kemerdekaan
- kenaikan
- lahir baru
- makanan halal
- Natal
- neraka
- new birth
- Paskah
- Paulus
- Pemahaman Alkitab
- penciptaan
- pendamaian
- Penjelasan
- Perang
- puasa
- regeneration
- reinkarnasi
- rekonsiliasi
- renungan
- Series
- Surga
- tahun baru
- Yesus Kristus
Blog Archive
-
▼
2016
(90)
-
▼
April
(10)
- Jika Yesus Allah, mengapa Ia berkata "Bapa lebih b...
- Allah Tidak Berubah dan Inkarnasi Yesus Kristus
- Jika Yesus adalah Allah, mengapa Ia mengatakan 'Ta...
- Jika Yesus Allah, Mengapa Ia tidak mengetahui tent...
- Jika Yesus adalah Allah, bagaimana Dia berdoa kepa...
- Jika Yesus adalah Allah, mengapa Dia menyebut Alla...
- Jika Yesus adalah Allah, dan Yesus mati disalib, a...
- Arti Salib
- Siapakah yang menyalibkan Yesus?
- Kebangkitan Tubuh Kristus
-
▼
April
(10)
Jika Yesus Allah, mengapa Ia berkata "Bapa lebih besar daripada Aku"
Yohanes 14:28“Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku.”
Dalam inkarnasi, Yesus sementara "dibuat lebih rendah dari malaikat" (Ibrani 2:9), yang mengacu pada status Yesus. Doktrin Inkarnasi mengatakan bahwa Pribadi kedua dari Tritunggal menjadi manusia. Oleh karena itu, untuk semua maksud dan tujuan ini, Yesus adalah sepenuhnya manusia dan "dibuat lebih rendah dari para malaikat." Namun, Yesus juga adalah sepenuhnya Ilahi. Dengan mengambil hakekat manusia, Yesus tidak menyerahkan sifat keilahian-Nya - karena Allah tidak dapat berhenti menjadi Allah!
Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah fakta bahwa sikap tunduk dalam peran tidak sama / berbeda dengan sikap tunduk dalam hakekat. Sebagai contoh, dalam hubungan majikan dengan karyawan. Majikan memiliki hak untuk menuntut tanggung jawab dari karyawan, dan karyawan memiliki kewajiban untuk melakukan tuntutan tanggung jawab bagi majikan. Perannya jelas menunjukkan sikap tunduk dari karyawan kepada majikan. Namun, baik majikan maupun karyawan keduanya manusia biasa dan keduanya punya hakekat manusia yang sama. Tidak ada perbedaan hakekat antara keduanya; mereka sama-sama manusia biasa. Fakta bahwa yang satu majikan dan yang satunya karyawan tidak mengubah kesetaraan penting hakekat kedua individu ini sebagai sesama manusia.
Oleh karena itu, fakta bahwa Anak mengambil hakekat manusia dan membuat diri-Nya tunduk kepada Bapa sama sekali tidak menyangkali keilahian Anak, juga tidak mengurangi kesetaraan penting-Nya dengan Bapa. Jadi kata lebih "besar" yang dibicarakan dalam ayat Yohanes 14:28 ini, berkaitan dengan peran, bukan secara hakekat.