About Me
- Unknown
Category List
- 7 I Am
- Abraham
- anugerah
- ascencion
- bible reading
- doa
- fasting
- hukum Kristus
- hukum Taurat
- Jum'at Agung
- kasih
- Kekerasan dalam PL
- kemerdekaan
- kenaikan
- lahir baru
- makanan halal
- Natal
- neraka
- new birth
- Paskah
- Paulus
- Pemahaman Alkitab
- penciptaan
- pendamaian
- Penjelasan
- Perang
- puasa
- regeneration
- reinkarnasi
- rekonsiliasi
- renungan
- Series
- Surga
- tahun baru
- Yesus Kristus
4 Hal Yang Harus Kita Ketahui Mengapa Yesus Kristus Harus Mati Melalui Penyaliban
Inilah 4 hal yang perlu kita ketahui, mengapa Yesus Kristus harus mati melalu penyaliban.
Mengapa Yesus harus mati dengan cara penyaliban yang mengerikan ini? Apakah tidak ada cara lain yang lebih manusiawi bagi Dia untuk mati bagi dosa-dosa kita?
Jika Yesus hanya seorang manusia biasa seperti kita semua, pertanyaan seperti itu mungkin cocok untuk dipertanyakan, tetapi untuk menjadi Juruselamat kita, Yesus harus mati sedemikian rupa. Allah Bapa telah merencanakan secara specifik jenis hukuman mati itu, karena hanya hukuman mati melalui penyaliban yang secara sempurna dapat menggambarkan begitu banyak hal yang diperlukan untuk membayar lunas tuntutan hutang-hutang dosa dan segala kengeriannya.
Yesus tidak bersalah atas kejahatan atau dosa apapun. Dosa-dosa kitalah yang menjadikan kita yang seharusnya layak menanggung hukuman mati ini.Dengan mengambil alih hukuman kita dan menimpakan hukuman itu pada diri-Nya, maka Yesus harus disiksa sampai mati, dan penyaliban adalah cara penyiksaan sampai mati yang biasa digunakan bangsa Romawi pada masa itu.
. . . Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. (Ibrani 12: 2)
. . . namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum. (Ibrani 6: 6)
Kematian melalui penyaliban juga sangat menyakitkan. Mengapa? Hal ini harus dijalani Yesus untuk menggambarkan rasa sakit yang mengerikan yang disebabkan oleh dosa. Jika Kristus tidak mati dengan cara kematian yang menyakitkan ini, kematianNya tidak akan cukup membayar tuntutan hukuman dosa kita.
Penyaliban bukanlah sekedar cara menghukum, tetapi juga suatu cara penganiayaan . Bangsa Romawi biasanya mencambuki korban terlebih dulu. Yesus pun tidak terkecuali. Sebelum Dia memikul salib-Nya, Dia dicambuki, dipukuli, diludahi dan dihina.
Rasa sakit semakin menjadi sehingga Yesus berkata Ia haus, tentara Romawi yang berada di kaki salib-Nya menawarkan minuman dari "cuka" atau anggur asam dicampur dengan mur yang biasa diberikan pada orang yang disalibkan sebagai obat penenang untuk mengurangi rasa sakit (Yohanes 19: 28-29; Markus 15:23 ). Yesus menolak untuk meminum itu, karena Dia mengetahui bahwa Dia harus menderita kesakitan sebagai bagian dari gambaran akibat dosa dalam kehidupan kita: dosa mengakibatkan rasa sakit yang mengerikan dari siksaan hukuman!
Yesus berkata, "Sudah selesai" (Yohanes 19:30), dan akhirnya kepada Bapa, yang telah menyerahkan Dia untuk menebus kita karena Dia begitu mengasihi kita, Juruselamat kita berdoa, "Ya Bapa, kedalam tanganMu Aku menyerahkan nyawaKu" (Lukas 23: 46). Maka Yesus mati setelah Dia menyelesaikan pekerjaan Bapa-Nya yang telah mengutus Dia untuk melakukan semua itu.
Sumber :