About Me
- Unknown
Category List
- 7 I Am
- Abraham
- anugerah
- ascencion
- bible reading
- doa
- fasting
- hukum Kristus
- hukum Taurat
- Jum'at Agung
- kasih
- Kekerasan dalam PL
- kemerdekaan
- kenaikan
- lahir baru
- makanan halal
- Natal
- neraka
- new birth
- Paskah
- Paulus
- Pemahaman Alkitab
- penciptaan
- pendamaian
- Penjelasan
- Perang
- puasa
- regeneration
- reinkarnasi
- rekonsiliasi
- renungan
- Series
- Surga
- tahun baru
- Yesus Kristus
Siapakah Keturunan Abraham?
Pertanyaan “siapakah keturunan Abraham" ini dapat dijawab dengan beberapa cara, dan sangat penting untuk membuat beberapa perbedaan : 1. keturunan (=the Seed of) Abraham (benih /keturunan = dalam bentuk tunggal); 2. keturunan Abraham secara fisik (yaitu keturunan Abraham menurut tubuh jasmaniah); dan 3. keturunan Abraham secara rohaniah (yakni orang-orang yang, seperti Abraham, memiliki iman kepada Allah).
Dalam bentuk tunggal, Keturunan/Benih (the Seed of) Abraham adalah Kristus, sebagaimana yang dicatat dalam Galatia 3:16, mengutip Kejadian 12:7, mengatakan, "Adapun kepada Abraham diucapkan segala janji itu dan kepada keturunannya. Tidak dikatakan "kepada keturunan-keturunannya" seolah-olah dimaksud banyak orang, tetapi hanya satu orang: "dan kepada keturunanmu", yaitu Kristus." Bagian ini selanjutnya menjelaskan bahwa warisan yang dijanjikan kepada Benih Abraham (Kristus) terpisah dari hukum Taurat. Kemudian, Hukum Taurat diperkenalkan, tetapi tidak membatalkan janji-janji yang diberikan kepada Abraham atau kepada Benih Abraham (Kristus).
Sebagaimana Abraham percaya kepada Allah dan imannya diperhitungkan sebagai kebenaran (Kejadian 15:6), demikian pula hingga saat ini, setiap orang yang percaya kepada Anak Allah dibenarkan terpisah dari hukum Taurat tersebut. Dengan cara ini,Abraham adalah "bapa" dari semua orang yang percaya (Roma 4: 11-17). "Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah." Galatia 3:29.
Yesus berurusan dengan persoalan yang sama di kemudian hari. Ketika berbicara kepada orang-orang Yahudi yang tidak percaya, Yesus menekankan kebutuhan mereka untuk menerima perkataan-Nya sebagai kebenaran dan menaati perintah-Nya. Perhatikan dialog orang-orang Yahudi dengan Yesus dalam kitab Yohanes pasal 8, saat orang-orang Yahudi menjawab, "Kami adalah keturunan Abraham” dalam ayat 33. Yesus kemudian menegur mereka karena mereka merencanakan cara-cara untuk membunuh-Nya; lagi-lagi mereka menanggapi dengan keras kepala, "Bapa kami ialah Abraham."(ayat 39a). Pada pernyataan ini, Yesus membuat perbedaan yang jelas antara keturunan fisik Abraham dan keturunan rohani Abraham: "39b Jikalau sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham. 40 Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah; pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham."(ayat 39b-40).