About Me
- Unknown
Category List
- 7 I Am
- Abraham
- anugerah
- ascencion
- bible reading
- doa
- fasting
- hukum Kristus
- hukum Taurat
- Jum'at Agung
- kasih
- Kekerasan dalam PL
- kemerdekaan
- kenaikan
- lahir baru
- makanan halal
- Natal
- neraka
- new birth
- Paskah
- Paulus
- Pemahaman Alkitab
- penciptaan
- pendamaian
- Penjelasan
- Perang
- puasa
- regeneration
- reinkarnasi
- rekonsiliasi
- renungan
- Series
- Surga
- tahun baru
- Yesus Kristus
Blog Archive
-
▼
2016
(90)
-
▼
Agustus
(6)
- Orang Kristen tidak berada di bawah hukum Taurat, ...
- Haruskah orang Kristen menaati hukum Perjanjian Lama
- Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah
- Apa yang Alkitab katakan tentang makan darah
- Apa yang Alkitab katakan tentang makanan halal? Ap...
- Hukum Perjanjian Lama tentang : Larangan memakan d...
-
▼
Agustus
(6)
Apa yang Alkitab katakan tentang makan darah
Orang Kristen yang gemar makan daging mengetahui dan menyenangi makna dari penglihatan Petrus ini. Tetapi penglihatan ini tidak secara langsung menunjuk pada dibatalkannya larangan makan darah, melainkan hanya menunjuk pada dibatalkannya daftar makanan haram.
Kemudian, larangan dalam Kejadian 9:4 diulang dalam Hukum Musa. Imamat 17:14memberikan alasan di balik perintah ini: "Karena darah itulah nyawa segala makhluk. Sebab itu Aku telah berfirman kepada orang Israel: Darah makhluk apapun janganlah kamu makan, karena darah itulah nyawa segala makhluk: setiap orang yang memakannya haruslah dilenyapkan. "
Sangat penting untuk memahami bahwa orang percaya Perjanjian Baru di dalam Kristus memiliki kebebasan dari Hukum Taurat, dan kita harus "berdiri teguh" dalam kebebasan itu (“Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.” (Galatia 5:1). Kita tidak lagi berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia. "16 Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat; 17 semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus. "(Kolose 2:16-17). Jadi, makan steak setengah matang atau makan dideh (darah hewan yang dipadatkan dan dimasak) mungkin tidak cocok untuk semua orang Kristen, tetapi diijinkan.
Kemudian, Paulus menghadapi masalah yang sama tentang memakan makanan yang dipersembahkan kepada berhala. Tidak apa-apa memakan daging yang dipersembahkan kepada berhala, seperti yang ia katakan dalam Roma 14:14, "Aku tahu dan yakin dalam Tuhan Yesus, bahwa tidak ada sesuatu yang najis dari dirinya sendiri. Hanya bagi orang yang beranggapan, bahwa sesuatu adalah najis, bagi orang itulah sesuatu itu najis.“ Tetapi sekiranya memakan daging yang dipersembahkan kepada berhala itu melukai hati nurani mereka yang lemah / menyinggung / menjadi batu sandungan bagi saudara seiman, Paulus berkata bahwa "Karena itu apabila makanan menjadi batu sandungan bagi saudaraku, aku untuk selama-lamanya tidak akan mau makan daging lagi, supaya aku jangan menjadi batu sandungan bagi saudaraku. " (1 Korintus 8:13). Ini adalah keprihatinan yang sama dengan yang dihadapi para pemimpin Yerusalem dalam Kisah Para Rasul 15: jika orang percaya non-Yahudi makan daging dengan darah di dalamnya, orang percaya Yahudi mungkin tergoda untuk melanggar hati nurani mereka dan bergabung dengan mereka dalam pesta itu. Hati nurani seseorang adalah hal yang sakral, dan kita tidak boleh melanggarnya (lihat 1 Korintus 8: 7-12 dan Roma 14:5).
Singkatnya, memesan steak setengah matang atau matang dilakukan berdasarkan pilihan hati nurani dan rasa. Apa yang masuk ke dalam mulut tidak membuat kita najis (lihat Matius 15:17-18). Mungkin tidak semua orang suka makan dideh, tapi kalau ada orang Kristen yang suka memakannya juga tidak dosa. Kita hidup di bawah kasih karunia dan memiliki kebebasan dalam Kristus. Orang-orang lain mungkin memiliki keyakinan yang berbeda tentang makanan dan minuman, dan dalam hal ini kita secara sukarela membatasi kebebasan kita dengan tujuan untuk lebih melayani mereka dan Tuhan. "17 Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. 18 Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia. 19 Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun. 20 Janganlah engkau merusakkan pekerjaan Allah oleh karena makanan! Segala sesuatu adalah suci, tetapi celakalah orang, jika oleh makanannya orang lain tersandung!" (Roma 14:17-20).